Puluhan Siswa SDN 1 Cipeundeuy Padalarang Bandung Barat Belajar Sambil Lesehan, Ini Penyebabnya

- 18 Juli 2023, 14:39 WIB
Sejumlah anak SDN 1 Cipeundeuy, Padalarang Kabupaten Bandung Barat, Selasa 18 Juli 2023 tengah mengerjakan tugas yang diberikan  guru di atas meja lipat sambil lesehan di karpet,  belum tersedianya sarana dan prasarana kegiatan belajar.
Sejumlah anak SDN 1 Cipeundeuy, Padalarang Kabupaten Bandung Barat, Selasa 18 Juli 2023 tengah mengerjakan tugas yang diberikan guru di atas meja lipat sambil lesehan di karpet, belum tersedianya sarana dan prasarana kegiatan belajar. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pekan pertama kegiatan belajar mengajar atau KBM puluhan siswa SDN 1 Cipeundeuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat  harus dilaksanakan dengan lesehan. Siswa kelas IV  terpaksa harus membawa meja lipat untuk alas menulis karena di kelas baru mereka tidak ada meja dan kursi serta sarana dan prasarana KBM lainnya.

Kepada awak media yang menyambangi SDN 1 Cipeundeuy di Jalan Tembokan No. 7 Desa Cipeundeuy Kecamatan Padalarang, pasca video siswa SDN 1 Cipeundeuy Padalaran viral di media, Selasa 18 Juli 2023, langsung mendapat keterangan dari Kepala Sekolah SDN 1 Cipeundeuy. “Sudah dengan berbagai pertimbangan dan berdasarkan kesepakatan bersama dengan komite dan wali murid, kenapa hanya kelas 4 yang belajar lesehan,” ujar Siti Halimah Kepala Sekolah SDN 1 Cipeundeuy Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Dikatakan Siti Halimah, memasuki tahun ajaran 2023/2024 siswa kelas IV terpaksa harus belajar lesehan beralaskan karpet dan membawa meja lipat masing-masing. “Karena kelas yang dipergunakan merupakan bagunan baru yang terletak di lantai 2 sama sekali belum ada fasilitasnya, jadi hanya bangunan ruang belajar tidak dengan isinya,” terang Siti Halimah.

Baca Juga: Abdul Hamid Wijaya, PPDB Kabupaten Bogor Sesuai On The Right Track

Namun demikian, pihak sekolah telah mengajukan permohonan ke Disdik Kabupaten Bandung Barat. “Surat sudah sampai dan langsung direspon katanya untuk SDN 1 Cipeundeuy akan menjadi prioritas utama, tetang kapan akan datang kita tidak tahu, namanya juga bantuan,” ujar Siti Halimah.     

Untuk kebutuhan meja dan kursi serta sarana dan prasaran KBM menurut Siti Halimah untuk kebutuhan siswa di kelas IV yang sangat mendesak sebanyak 43 unit. “Kebutuhan tersebut untuk dua kelas, yang masing-masing kelas berkapasitas 25 siswa, tapi saat ini kelas IV ada 43 orang siswa,” ujar Siti Halimah

Sementara terkait dengan adanya isu pungkutan pihak sekolah kepada orang tua murid untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana KBM, Siti Halimah dengan tegas menyanggah. “Tidak ada, pihak sekolah tidak melakukan pemungutan uang ataupun sumbangan, justru inisiatif uang sumbangan Rp125 ribu per orang datangnya dari orang tua siswa yang berembuk perwakilan orang tua serta komite sekolah, jadi bukan dari sekolah,” tegas Siti Halimah.

Baca Juga: Syaiful Huda, 5 Tahun Berjalan Sistem Zonasi PPDB Masih Bermasalah

Sementara sejumlah orang tua yang ditemui saat mengantar anak-anaknya mengatakan tidak berkeberatan dengan kondisi sekoah yang masih darurat. “Yang penting anak-anak bisa sekolah dan mendapat pelajaran dengan baik. Sudah bisa sekolah di terima di sini saja sudah untuk, lokasinya tidak jauh dari rumah,” ujar Maryani salah seorang orang tua siswa.

Dikatakan Maryani dan orang tua lainnya, bahwa iuran yang dikumpulkan orang tua murni datangnya inisiatif dari orang tua bukan dari sekolah. “Kita ingin anak belajar dengan nyaman, jadi kita mengumpulkan uang untuk membeli karpet dan beberapa meja lipat, semua demi kelancaran anak belajar, pastinya orang tua akan memenuhi kebutuhannya, etang-etang meser pulsa,” ujar Maryani disambut tawa riuh orang tua lainnya.(may nurohman)***  

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x