Kondisi Sekolah di Kabupaten Garut Undang Sorotan, Apalagi Setelah Jatuh Korban Jiwa

- 11 Oktober 2022, 06:43 WIB
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat meninjau kelas di SDN 1 Bunisari, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, yang ambruk.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat meninjau kelas di SDN 1 Bunisari, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, yang ambruk. /Foto : Humas Pemkab Garut/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Anggota DPRD Kabupaten Garut dan sejumlah praktisi dunia pendidikan menyoroti kondisi bangunan sekolah di Kabupaten Garut. Sorotan semakin tajam ke Pemerintah Kabupaten Garut terlebih ke dinas dan instansi terkait pasca 4 orang murid terluka reruntuhan bangunan  di SDN 1 Bunisari, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, pada Selasa 4 Oktober 2022 baru lalu.

“Tidak usah muluk-muluk menganggarkan pembangunan sekolah atau ruang kelas baru. Untuk sekedar merenovasi dan bahkan memberikan anggaran pemeliharaan sekolah saja sudah sanagt sulit,” ujar Rudi Rudiana seorang pemerhati pendidikan di Kabupaten Garut dari Aliansi Pena Pemulis Garut saat dihubungi Selasa 11 Oktober 2022.

Hal senada disampaikan Rudi Rudiana terkait dengan respon Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Garut, Yudha Tuja Purnawan, yang mengaku sangat prihatin dengan peristiwa yang menimpa ke 4 murid SDN 1 Bunisari Malangbong. Hal yang dipertanyakan, kenapa setelah terjadi dan ada korban jiwa DPRD Kabupaten Garut baru akan melakukan pembahasan anggaran untuk Tahun Anggaran 2023.

Baca Juga: Ini Kabarnya Mas Bechi Sang Pelaku Rudapaksa Santriwati Cinta Tanah Air di Jombang

“Memang tidak ada yang salah dan kata terlambat untuk melakukan pembahasan anggaran. Tapi kenapa baru sekarang-sekarang ini dilakukan setelah jatuh korban, padahal setelah ada banyak laporan sekolah yang rusak perlu disikapi dan ditangani,” ujar Rudi Rudiana, yang berharap jatuhnya korban jiwa akibat sekolah rusak jadi perhatian serius.

Sebelumnya dalam kunjungannya ke SDN 1 Bunisari Malangbong, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Garut, Yudha Tuja Purnawan, mengaku sangat prihatin terhadap peristiwa ambruknya satu atap ruang kelas di SDN 1 Bunisari Malangbong hingga memakan korban jiwa. "Di Garut berdasarkan data di kami hingga September 2022 ada 985 ruang kelas SD dalam kondisi rusak berat," terang Yudha Tuja Purnawan.

Terhadap kondisi bangunan sekolah di Kabupaten Garut tersebut  Yudha Tuja Purnawan, meminta Pemkab Garut tidak menganggap permasalahan sepele. Karena kerusakan yang terjadi sewaktu-waktu kembali mengancam keselamatan pendidik serta peserta didik.

Baca Juga: Garuda Asia Tidak Masuk Final Piala Asia U17 Meski Sama Memiliki Nilai 3, Ini Alasannya

“Hal ini harus ada komitmen anggaran untuk perbaikan ruang kelas rusak. Di APBD Garut Tahun Anggaran 2022 yang jumlah sekitar 4,88 triliun, Pemkab Garut hanya mengalokasi rehabilitasi 15 ruang kelas di 12 sekolah dasar dan untuk rencana APBD TA 2023 baru 25 sekolah yang akan diperbaiki," terang Yudha Tuja Purnawan.

Beradasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, jumlah sekolah dasar di Kabupaten Garut mencapai 1.422 sekolah negeri dan 133 swasta dengan 9.504 kelas. Total sebanyak 985 ruang kelas dalam kondisi rusak berat, 2.016 unit rusak sedang, 1.785 unit rusak ringan, dan 4.718 unit dalam kondisi baik.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah