"Banyak hal yang menjadi alasan kuat kami untuk menggelar aksi ini. Selain adanya dugaan korupsi dan segudang kejanggalan dalam penanganan gempa, kami juga melihat bahwa yang seharusnya menjadi urusan kemanusiaan, namun malah dijadikan ajang kampanye politik. Semua harus satu warna sampai lato-lato saja harus warna merah," tandasnya. (dani jatnika)***