Tekan Harga Beras Mahal, Pemkab Cianjur Bagikan Beras Gratis 10Kg Tiap KK

- 26 Februari 2024, 21:40 WIB
Bupati Cianjur Herman Suherman membagikan beras gratis 10Kg per KPM di Desa Ciwalen.
Bupati Cianjur Herman Suherman membagikan beras gratis 10Kg per KPM di Desa Ciwalen. /Portal Bandung Timur/Dani Jatnika/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Melonjaknya harga beras di Kabupaten Cianjur, saat ini membuat masyarakat mengeluh. Harga beras tersebut berada di kisaran Rp16 sampai Rp 17 ribu untuk jenis premium dan Rp15 ribu untuk jenis medium.

Untuk itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur berupaya menstabilkan harga dan pasokan kebutuhan masyarakat. Caranya dengan melakukan droping penyaluran bantuan pangan beras di setiap Desa dan Kecamatan.

Menurut Bupati Cianjur Herman Suherman, droping bantuan pangan beras pertama diberikan kepada warga di Desa Ciwalen, Kecamatan Warungkondang.

Baca Juga: Teungteuingeun, Usai Rapat Pleno Ahmad Djunaedi Anggota PPS Kelurahan Muka Cianjur di Begal

"Saat ini masyarakat sedang kesulitan untuk membeli beras karena harganya sangat mahal mencapai Rp 17 ribu perkilogram. Semoga saja dengan pembagian beras ini bisa menurunkan harga beras," ujar Herman kepada awak media, saat pembagian beras di Ciwalen, Senin 26 Februari 2024.

Herman menyebutkan, ada sebanyak 1.503 warga di Desa Ciwalen yang mendapatkan bantuan beras. Setiap keluarga penerima manfaat mendapatkan sebanyak 10 kilo gram beras.

Baca Juga: Cik Kunaon, di Cianjur Pasokan Beras Berlimpah Tapi Harga Nerekel Pedagang Jadi Bingung

"Dengan adanya bantuan ini semoga saja dapat membantu warga walaupun satu keluarga hanya mendapatkan 10 kilogram. Program ini juga dalam rangka membantu ketahanan pangan," ungkapnya.

Herman menambahkan, bantuan droping beras yang disalurkan kepada warga dari hasil Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD).

"Insya Allah ini stoknya sampai enam bulan, setiap bulannya kita berikan 10 kilo. Jadi bantuan ini untuk warga yang benar-benar kesulitan. Kalau ada warga yang berkecukupan dan terdata tolong laporkan untuk diganti dengan warga yang tidak berkecukupan," pungkasnya.***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x