Riki Ganesa, Laksanakan Kajian Ulang Teknis Proyek Tol Cisumdawu

30 Desember 2021, 04:28 WIB
Anggota DPRD Kabupaten Bandung Riki Ganesa saat meninjau lokasi yang terdampak banjir bandang luapan Sungai Cibeusi di Kampung Pasir Tukul RW 04 Desa Cileunyi Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.   /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi Partai Golkar Riki Ganesa berharap, pasca bencana alam banjir bandang akibat luapan Sungai Cibeusi di Kampung Pasir Tukul RW 04 Desa Cileunyi Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung pada Jumat 23 Desember 2021 lalu, harus  dilakukan kajian teknis kembali terhadap  analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) terkait proyek pembangunan Tol Ciwumdawu di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Bandung. 

Proyek Tol Cisumdawu yang merupakan proyek strategis nasional itu berada di antara perbatasan dua wilayah, yakni Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang. 

"Minimal dengan adanya kajian teknis kembali Amdal proyek Tol Cisumdawu, dapat mengurangi atau meminimalisir ancaman banjir bandang yang dikhawatirkan kembali terulang karena saat ini masih dalam kondisi musim hujan," kata Riki Ganesa kepada Portal Bandung Timur di Cileunyi, Rabu 29 Desember 2021 malam. 

Baca Juga: Piala AFF 2020, Leg Pertama Indonesia Kalah 0-4  Atas Thailand

Riki Ganesa mengatakan, bahwa pihaknya maupun masyarakat sekitar tak anti pembangunan Tol Cisumdawu, karena untuk fasilitas umum dan peningkatan pembangunan di wilayah perbatasan antara dua kabupaten itu. 

"Yang namanya pengerjaan pembangunan, tentunya ada dampak terhadap lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat sekitar. Tetapi untuk meminimalisir dampak lingkungan itu, minimal kembali dilaksanakan kajian teknis terhadap Amdal proyek Tol Ciwumdawu tersebut," ungkap Riki Ganesa. 

Riki Ganesa sebagai wakil rakyat asal Kecamatan Cileunyi itu, berharap kepada pihak proyek pembangunan Tol Cisumdawu berempati dan hadir di antara korban banjir bandang di Kampung Pasir Tukul tersebut. 

"Karena kita juga menyadari, banjir bandang ini selain disebabkan proyek Tol Ciwumdawu, juga ada beberapa faktor lainnya. Di antaranya, terjadi pendangkalan maupun penyempitan  aliran air. Selain itu terjadi penutupan saluran air, sehingga berbagai faktor itu menjadi salah satu penyebab banjir bandang. Terjadi alih fungsi lahan juga menjadi salah satu penyebab banjir bandang," katanya. 

Baca Juga: Kasus Omicron, Kini Sudah 68 Kasus di Bawa WNI Pelaku Perjalanan ke Luar Negeri

Riki Ganesa menegaskan, jika bencana banjir bandang itu salah satunya disebabkan proyek Tol Cisumdawu, artinya pelaksana proyek tersebut harus bertanggungjawab. 

"Sebenanrya, masyarakat juga tidak muluk-muluk. Ingin rumahnya kembali bisa ditempati, setelah mengalami kerusakan berat dan ringan akibat diterjang banjir bandang," kata Riki Ganesa.

Semula disebutkan banjir bandang itu mengakibatkan 8 rumah rusak berat dan 11 rumah rusak ringan, sehingga berjumlah 19 rumah.  Namun pada Selasa (28/12/2021), rumah warga yang rusak bertambah 2 unit, sehingga totalnya 21 rumah yang mengalami rusak berat dan ringan.

"Kita juga berharap karena bencana banjir bandang ini terjadi di perbatasan dua wilayah antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang, yang  dibatasi aliran Sungai Cibeusi, jadi dalam penanganan banjir bandang dan upaya meminimalisir ancaman banjir serupa harus kerja bareng antara kedua pemerintahan tersebut," ungkapnya. 

Baca Juga: Terus, Dinsos Kota Bandung Razia PMKS

Riki Ganesa juga melihat langsung kondisi permukiman warga yang mengalami kerusakan pascabanjir bandang itu, kondisinya benar-benar memprihatinkan.

"Yang jelas kami berharap ada  langkah konkrit dan duduk bersama antara seluruh pemangku kepentingan untuk mencari solusi agar dampak yang ditimbulkan bisa  diminimalisir bagi wilayah yang terdampak banjir bandang tersebut," tutur Riki Ganesa.

Diberitakan sebelumnya, ratusan rumah di sejumlah desa di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang dan ratusan rumah di Desa Cileunyiwetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung diterjang banjir bandang pada Jumat 23 Desember 2021 sore.

Banjir bandang akibat meluapnya Sungai Citatah, Cibeusi dan Sungai Cikeruh dampak proyek Tol Cisumdawu. Banjir bandang tersebut, selain menerjang ratusan rumah, Jalan Raya Bandung-Garut antara SPBU Al Masoem hingga RM Simpang Raya Cipacing turut terendam air bercampur lumpur tanah. (neni mardiana)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler