Potensi Bencana Alam Kabupaten Bandung Tinggi, Penyelamatan Nyawa Diutamakan

- 24 November 2020, 11:30 WIB
PENGURUS Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Bandung berfoto bersama seusai menggelar rapat koordinasi di Pos Gabungan Satgas Citarum Harum Sektor4/Majalaya, Jalan Stasion Majalaya.
PENGURUS Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Bandung berfoto bersama seusai menggelar rapat koordinasi di Pos Gabungan Satgas Citarum Harum Sektor4/Majalaya, Jalan Stasion Majalaya. /Portal Bandung Timur/Neni Mardiana/

Baca Juga: Ada Keindahan Tersembunyi Di Banjaran Kabupaten Bandung

Karenanya menghadapi ancaman bencana banjir yang disebabkan fenomena La Nina jauh-jauh hari komunitas penggiat lingkungan dan relawan melaksanakan rapat koordinasi. 

Pelaksanaan rakor itu di antaranya  membahas fenomena La Nina. Rakor itu diinisiasi oleh warga dengan nonpemerintah. Setelah kita mengadakan rapat, Kabupaten Bandung turut meningkatkan status, yaitu status siaga bencana selama tiga bulan dari Nopember 2020 sampai Desember 2020," terang Wewen Mulyadi.

Dikatakan Wewen Mulyadi,  Pemerintah Provinsi Jabar telah menetapkan siaga bencana di seluruh Jabar selama enam bulan, terhitung bulan Nopember 2020 hinggai Maret 2021.

Baca Juga: Kesempatan, Guru Honorer Jadi PPPK

Baca Juga: Ruwatan Bumi, Menjaga Alam Melalui Tradisi

"Kita saat ini sedang memasuki siaga bencana, puncak musim hujan diperkirakan bulan Desember 2020," ujar Wewen Mulyadi.

Dikatakan Wewen Mulyadi, fenomena La Nina, berdasarkan informasi masuk dalam level sedang atau moderat. Namun demikian dalam menghadapi potensi La Nina itu, dengan melihat struktur aliran Sungai Citarum saat ini yang  sudah dinormalisasi dan masih banyak lahan yang terjadi alih fungsi lahan, tetap menjadi kewaspadaan.

"Kita pun tetap waspada melihat kondisi lingkungan di kawasan Rancaekek seluas 1.000 hektare diurug dan di atasnya yakni di kawasan Sumedang dikeruk lahannya untuk proyek pembangunan Tol Cisumdawu, melihat kondisi lingkungan seperti itu, kami khawatir disaat potensi curah hujan lebih tinggi, kawasan Rancaekek menjadi daerah yang rawan banjir,” ujar Wewen Mulyadi.

Apalagi dengan kondisi sedimentasi di Sungai Cikeruh Rancaekek semakin dangkal menurut Wewen Mulyadi, kemungkinan banjir besar akan terjadi. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x