Relawan Siaga Bencana Dibekali Tim Gabungan Siaga Bencana  

- 21 Januari 2021, 14:36 WIB
Tim gabungan siaga bencana Citarum Harum Sektor 4/Majalaya saat membahas pentingnya  peringatan dini ancaman banjir di bekas gedung SLB di Kampung Kondang Desa/Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Kamis 21 Januari 2021.      
Tim gabungan siaga bencana Citarum Harum Sektor 4/Majalaya saat membahas pentingnya  peringatan dini ancaman banjir di bekas gedung SLB di Kampung Kondang Desa/Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Kamis 21 Januari 2021.     /neni mardiana/

Sebelumnya pada masa silam, masyarakat disaat terjadi banjir, imbuhnya, dengan tiba-tiba kedatangan air besar dari luapan Sungai Citarum. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan pemanfaatan teknologi, ada inisiatif di antara warga untuk menjadi relawan dan  menginformasikan perkembangan cuaca dan potensi terjadinya ancaman banjir. 

"Dengan adanya informasi itu, sehingga masyarakat bisa meningkatkan kesiapsiagaan ancaman bencana, terutama di daerah yang rawan terdampak banjir," katanya. 

Baca Juga: Utama, Keselamatan Penumpang

Ia kembali mengungkapkan, peringatan dini sangat penting, meski dalam kondisi daerah yang terdampak ancaman banjir sudah aman. 

"Potensi ancaman luapan sungai itu akan terpantau, jika sebelumnya ada pemantauan potensi curah hujan," katanya. 

Ia juga mengajak masyarakat untuk mencerna informasi peringatan dini, supaya masyarakat bisa meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. "Baik kesiapsiagaan bagi diri sendiri, keluarganya maupun bagi masyarakat lainnya," ungkapnya. 

Baca Juga: KPK Digandeng Kemenparekraf Untuk Laksanakan Program Kerja

Di tempat sama, Relawan Tim Gabungan Siaga Bencana lainnya,  Iwan Bace mengatakan, sebelumnya warga untuk mengetahui peringatan dini itu berawal dari aliran air yang keruh mengalir di sungai maupun di selokan. Hal itu dilakukan sejak 4 hingga 5 tahun lalu di Kampung Cikaro Desa Majalaya. 

"Dengan adanya peringatan dini dengan cara mengetahui air keruh itu, warga pun langsung siap siaga khususnya di daerah yang rawan terdampak banjir. Adanya aliran air keruh, menunjukkan adanya aliran air lebih besar setelah turun hujan di kawasan hulu Sungai Citarum," katanya. 

Namun saat ini, kata Iwan Bacek, untuk mengetahui informasi peringatan dini dengan cara melihat tinggi muka air di aliran Sungai Citarum. (neni mardiana)*** 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah