Kota Bandung Siap Laksanakan Instruksi Gubernur Jawa Barat Percepat Program Vaksinasi, Tapi

- 11 Maret 2021, 05:00 WIB
Vaksinator menyuntikan vaksi Covid-19 kepada ASN Dinas Perhubungan Kota Bandun pada progra vaksinasi tahap II di El Royale Hotel Jalan Merdeka Bandung.
Vaksinator menyuntikan vaksi Covid-19 kepada ASN Dinas Perhubungan Kota Bandun pada progra vaksinasi tahap II di El Royale Hotel Jalan Merdeka Bandung. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung mempercepat pelaksanaan program vaksinasi Covid-19. Untuk pelaksanaan program vaksinasi tahap I sudah 100 persen dan tahap II dosis pertama dan kedua masih terus dilaksanakan hingga saat ini.

Ditegaskan Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Pemkot Bandung melakui Dinkes Kota Bandung siap mempercepat pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 sebagaimana diistruksikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

“Namun, Pemerintah Kota Bandung masih harus menunggu suplai vaksin untuk mendukung percepatan program vaksinasi Covid-19 di wilayahnya,” ujar Yana Mulyana, kepada awak media di Balai Kota Bandung.

Baca Juga: Hingga Pukul 24.00 WIB, 30 Orang Penumpang Bus Sri Padma Kencana Meninggal

Ditegaskna Yana Mulyana dalam menyikapi instruksi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang meminta proses pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dipercepat, jajaran Dinkes Kota Bandung sudah siap. Karena saat ini Kota Bandung memiliki 1.181 tenaga vaksinator.

"Fasilitas kesehatan siap dan vaksinator siap, jadi tergantung kesiapan vaksinnya. Karena data by name by address itu kita di atas 100 persen. Jadi ya kita tunggu suplai vaksin," terang Yana Mulyana.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, mengatakan untuk tahap II sudah  15.160 orang mendapat suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 di Kota Bandung. 

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Jurnalisme, Pikiran Rakyat Media Network Lahirkan Penguji UKW

"Tahap dua ini kita menyelesaikan SDM kesehatan karena perluasan kriteria ataupun dia ditunda karena ada masalah medis. Kemudian lansia dan pelayan publik," ujar Ahyani Raksanagara.

Mereka terdiri dari, tenaga kesehatan yaitu sebanyak 4.351 orang atau 48,46 persen dari total 8.979 orang. Untuk petugas pelayanan publik, sebanyak 5.036 atau 50,5 persen dari total 9.970 orang.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x