PORTAL BANDUNG TIMUR - Nasib malang dialami balita Dea Alivia (3) warga Kampung Cijambe Wetan RT 04/RW 08 Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Balita malang anak pasangan suami istri Rusdiana dan Sri Yuningsih hingga Kamis 6 Mei 2021 masih terbaring lemas di ruang Sakura RSUD Kota Bandung, Ujungberung, Kota Bandung akibat mengalami berbagai penyakit.
Berdasarkan keterangan pasangan suami istri Rusdiana dan Sri Yuningsih, putrinya awalnya di vonis mengalami gizi buruk. Namun setelah menjalani perawatan pihak rumah sakit mengatakan bahwa Dea Alivia juga mengalami TBC paru dan TBC tulang hingga harus menjalani peraawatan di RSUD Ujungberung sejak 26 April lalu.
Meski kini berangsur membaik dan perutnya sudah tidak membuncit lagi, kedua orang tuanya kini benar-benar butuh uluran tangan untuk biaya perawatan, obat-obatan dan perawatan selanjutnya. Orang tuanya kini hanya bisa sabar dan pasrah serta berharap ada yang empati untuk mengulurkan tangannya memberikan bantuan.
Baca Juga: Hanya 4 Jam Saja 156 Kendaraan Pemudik Bandel di Paksa Putarbalik di Cileunyi
Pasutri Rusdiana dan Ny. Sri Yuningsih orang tua Dea anak bungsu dari empat bersaudara ini memang tergolong warga miskin. Kehidupannya sehari hari keluarga ini serba kekurangan. Untuk kebutuhan sehari-hari pun hanya mengandalkan dari penghasilan ngojek di kampungnya. Keluarga ini tergolong miskin tergambar pula dari kondisi rumahnya yang terbuat dari bilik nyaris renyot dan lantainya di pelur.
Kepala Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) Desa Cinunuk Kusnadi didampingi fasilitator Desa Cinunuk Kurnia membenarkan jika kondisi Dea sast ini tergolong malang dan benar-benar membutuhkan uluran tangan sejumlah pihak untuk meringankan beban orang tuanya yang kehidupan sehari-harinya sangat mengenaskan.
"Saat ini saja orang tua Dea butuh Rp 6 juta untuk biaya perawatan dan Rp 2,5 juta untuk obat. Belum lagi biaya lainnya," tutur Kurnia Dewi di Kantor Desa Cinunuk.
Baca Juga: Resmi, Bedas Smart Tourism Program Ameng dan Outlet UMKM
Menurut Kurnia Dewi selaku fasilitator yang mendata dan mengelola Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Desa Cinunuk dibawah pengelolaan Dinsos Kabupaten Bandung ini, balita Dea telah ditanganinya sejak ia mengalami gizi buruk. Atas upaya itu, kara Kurnia Dewi Dea sempat terlebih dahulu ditangani Puskesmas Cinunuk yang akhirnya dirujuk ke RSUD. Setelah dirawat di RSUD kata Kurnia Dewi, selain alami gizi buruk, Dea itu terjangkit TBC paru dan TBC tulang.
"Kita yang sempat menangani dan mengantar langsung Dea ke RSUD Ujungberung dan langsung dirawat pembiayaannya menggunakan data dan pengantar Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari RT, RW dan desa. Tapi SKTM kan ada limit waktunya,"ungkapnya.