Iman Irianto mengatakan hal itu sebagai contoh kongkrit tingginya partisipasi masyarakat dalam Pilkada Bandung. Tingginya partisipasi pemilih itu, tidak lepas dari indikator apa yang diamanatkan negara dan pemerintah melaksanakan pendidikan politik bagi seluruh segmen masyararakat, mulai dari pemilih pemula, ormas dan pihak lainnya.
Baca Juga: Tok! Vonis untuk Elsa Jatuh, Lanjutan Ikatan Cinta Malam Ini
"Kesbangpol salah satu OPD diamanatkan pemerintah atau negara melaksanakan fasilitasi pembinaan politik, sebagai mitra kerja dengan berbagai stickholder tadi. Ada hasil partisipasi pemilih dalam pemilu atau pilkada," ujarnya.
Namun pada 2021 ini, lanjutnya, karena tak ada pemilu, sehingga dijadikan momentum untuk melaksanakan konsolidasi ke dalam, yaitu antara Kesbangpol dengan partai politik. Di antaranya, melalui pelaksanaan kemitraan dalam konteks pendidikan politik bagi kader partai politik.
"Dalam pelaksanannya bekerjasama dengan Ditjen Pendidikan Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri RI. Kementerian menyampaikan materi sosialisasi tentang regulasi Perundang-undangan yang mengatur partai politik dan persiapan atau rencana pemilu 2024 mendatang. Itu materi penting buat pengurus dan kader, untuk mengetahui perkembangan pembahasan persiapan pemilu sudah sampai mana," ungkapnya.
Dalam kegiatan pendidikan politik itu, katanya, Kesbangpol turut mengundang perwakilan TNI untuk menyampaikan idiologi negara dan wawasan kebangsaan. "Kader politik harus berjiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan," harapnya.
Baca Juga: Lindungi Musik Tradisional, Kemendikbudristek Bentuk Lembaga Menejemen Kolektif
Mengundang Bawaslu, ia menuturkan, terkait pengawasan dan partisipasi masyarakat. Selain itu, pimpinan atau ketua partai politik turut mengisi materi untuk konsolidasi partai.
"Sedangkan Kesbangpol menyampaikan materi peranan pemerintah dalam melakukan pembinaan terhadap partai politik.
Kami ingin tetap eksis menjalin kemitraan dengan rekan-rekan partai politik," katanya.