SDN Rancanilem Ambruk, Sejak di Bangun Tahun 1982 Tidak Tersentuh Perbaikan

- 30 Mei 2022, 06:45 WIB
Pegawai sekolah membereskan genting sekolah SDN Rancanilem di Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung yang ambruk pada Minggu 29 Mei 2022 pagi.
Pegawai sekolah membereskan genting sekolah SDN Rancanilem di Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung yang ambruk pada Minggu 29 Mei 2022 pagi. /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Peristiwa ambruknya dua ruang kelas dan satu ruang gudang  SDN Rancanilem Kampung Rancanilem RT 03 RW 11 Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung sudah diprediksi. Sejak dibangun tahun 1982 hingga kini tidak pernah tersentuh perbaikan sama sekali.

Hal tersebut disampaikan Kepala Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Ayeng kepada Portal Bandung Timur. “Seperti umumnya sekolah-sekolah di daerah, setelah dibangun tidak pernah diperbaiki karena terkendala pendanaan, demikian pula halnya dengan SDN Rancanilem, sejak dibangun tahun 1982 yang berarti sudah 40 tahun,” ujar Iyeng.

Berdasarkan informasi dari pihak sekolah menurut Iyeng, terhadap kondisi sejumlah ruang kelas di SDN Rancanilem yang mengkhawatirkan akan ambruk dan menimpa siswa yang sedang belajar sudah dilaporkan pihak sekolah.   "Katanya, sudah beberapa kali  mengusulkan, tapi belum ada realisasinya," kata Iyeng.

Baca Juga: Dibutuhkan 180 Kantong Darah Setiap Bulan Bagi Pasien Thalasemia di RSUD Majalaya Kabupaten Bandung

Menurut Ayeng, ambruknya ruang kelas SDN Rancanilem pada Minggu 29 Mei 2022 pagi hari disebabkan karena usia bangunan sudah tua. "Saya berharap harus segera ada pembangunan ruang kelas baru, untuk kelangsungan para siswa belajar," katanya.

Sementara itu, Sekcam Rancaekek H. Saprudin mengatakan, ambruknya atap bangunan SDN Rancanilem itu sudah ditangani Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung.  "Untuk kelangsungan kegiatan belajar mengajar di SDN Rancanilem, khususnya untuk siswa kelas III memanfaatkan ruang kelas lainnya, di antaranya ruang kelas VI," kata Saprudin.

Menurut Saprudin, ruang kelas yang digunakan para siswa itu, dinilai aman untuk kegiatan belajar mengajar.  "Karena kita menunggu perbaikan masih lama, sifatnya tanggap darurat, tidak bisa satu dua Minggu, sedangkan PPDB  mendesak untuk dilaksanakan. Jadi para siswa memanfaatkan ruang kelas yang ada," kata Saprudin.

Baca Juga: Terkait Pemberitaan Eril, Dewan Pers Keluarkan Himbauan

Ia mengamati, ambruknya atap ruang kelas itu tidak sampai mengganggu kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah tersebut. "Yang ambruk hanya dua ruang kelas. Masih ada ruang kelas lainnya yang bisa digunakan untuk belajar," ucapnya.

Saprudin berharap kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung harus secepatnya mengganggarkan untuk pembangunan kembali ruang kelas yang ambruk tersebut. "Supaya tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar bagi para siswa. Apalagi sebentar lagi menghadapi PPDB," katanya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah