Hati Hati, Difteri Cara Penularannya Sama dengan Covid-19

- 28 Februari 2023, 22:04 WIB
Memeriksakan kesehatan anak secara rutin ke Posyandu  menjadi salah satu upaya untuk  mengetahui penyakit anak secara dini.
Memeriksakan kesehatan anak secara rutin ke Posyandu menjadi salah satu upaya untuk mengetahui penyakit anak secara dini. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani mengigatkan warga Kota Bandung akan wabah penyakit Difteri. Cara penularan penyakit Difteri serupa dengan Covid-19 melalui droplet  atau air liur saat berbicara, bersin, serta batuk.

“Saat ini di Kabupaten Garut Difteri telah ditetapkan pemerintah setempat sebagai kejadian luar biasa atau KLB. Hal ini dikarenakan kasus Difteri di Kabupaten Garut  telah memakan korban jiwa 8 orang meninggal dunia, sehingga hal terpenting yang harus dilakukan adalah mencegah Difteri menjadi wabah di Kota Bandung,” tegas dr. Ira Dewi Jani, kepada wartawan Selasa 28 Februari 2023.

Dikatakan dr. Ira Dewi Jani, imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah difteri bermanifestasi. “Sehingga meski potensi tertular itu tetap ada tapi tidak menimbulkan manifestasi klinis atau saat anak tertular atau bergejala tidak menimbulkan komplikasi yang hebat atau kematian," ujar Ira Dewi Jani.

Baca Juga: Jalur Tengkorak Gekbrong Cianjur Kembali Memakan Koban Jiwa

Selain itu menurut Ira Dewi Jani, hal penting lainnya untuk masyarakat adalah cara mendeteksi gejala Difteri sedini mungkin.  Bagi masyarakat umum akan terasa sulit untuk mendeteksi karena gejala atau keluhan yang dialami pasien.

Sebab keluhannya bisa beragam, seperti bisa ada demam, bisa juga tidak. Namun, ada juga gejala lain seperti nyeri menelan, sesak nafas, dan batuk pilek.

"Gejala-gejala tersebut karena kuman difteri membentuk selaput berwarna abu keputihan di tenggorokan pasien. Itu yang menyebabkan sakit tenggorokan dan jika sudah parah bisa mengganggu pernafasan, atau berliur terus," jelas Ira Dewi Jani.

Jika sudah menemui gejala tersebut, menurut Ira Dewi Jani, sebaiknya pasien langsung dibawa ke faskes terdekat. “Sebab masyarakat umum biasanya sulit menentukan apakah ini benar karena difteri atau bukan, namun jika sudah dibawa ke faskes, nantinya tenaga kesehatan yang akan menentukan itu difteri atau bukan,” ujar Ira Dewi Jani.

Baca Juga: WASPADALAH,  KLB Flu Burung Clade Baru 2.3.4.4b

Sebab menurut Ira Dewi Jani, untuk mendiagnosa secara pasti memerlukan pemeriksaan kultur di laboratorium dan butuh waktu sampai hasilnya keluar. "Setelah kita mencurigai secara klinis difteri, harus segera dicari kontak eratnya dan yang bersangkutan harus diisolasi sampai memang dibuktikan ia tidak terkonfirmasi. Mirip seperti Covid-19," jelas Ira Dewi Jani.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x