Waduh Dwikorita Karnawati Sebut Jawa Barat Rawan Gempa Bumi, Ini Penjelasannya

- 10 Januari 2024, 00:17 WIB
Infografis peta episenter gempa bumi tektonik yang melanda wilayah Kabupaten Sumedang Jawa Barat Minggu 31 Desember 2023.
Infografis peta episenter gempa bumi tektonik yang melanda wilayah Kabupaten Sumedang Jawa Barat Minggu 31 Desember 2023. /Tangkapanlayar InstagramBBMKG @bmkgwilayah2/

PORTAL BANDUNG TIMUR –Gempa bumi yang melanda wilayah Kabupaten Sumedang Jawa Barat sejak 31 Desember 2023 hingga Senin 8 Januari 2024 telah terjadi sebanyak 20 kali dan 8 diantaranya sangat dirasakan. Gempa bumi yang melanda wilayah Kabupaten Sumedang disebabkan sesar aktrif yang melewati Kota Sumedan dan belum terpetakan.

Berdasarkan sebaran episenter gempa bumi, tatanan tektonik dan analisis mekanisme sumber gempa bumi  melanda wilayah Kabupaten Sumedang,  Badan meteorologi Klimatologi dan Geofisika memastikan gempa bumi emrupakan gempa kerak dangkal. “Gempa bumi yang melanda wilayah Kabupaten Sumedang merupakan gempa kerak dangka akibat sesar aktif berarah cenderung utara-selatan,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam keterangan persnya, sebagaimaa dikutip dari Instagram @bmkgwilayah2.

Disampaikan Dwikora Karnawati, berdasarkan sebaran eposenter gempa bumi, tatanan tektonik dan analisis mekanisme sumber gempa bumi yang terjadi disebabkan sesar aktif yang melewati Kota Sumedang. “Sesar aktif belum terpetakan dan selanjutnya disebut sebagai Sesar Sumedang,” kata Dwikorita Karnawati.

Baca Juga: Selain Sumedang, Wilayah di Jawa Barat Lainnya yang di Guncang Gempa Bumi Senin Hari Ini

Berdasarkan seismisitas gempa bumi Sumedang menurut Dwikorita Karnawati, pada Minggu 31 Desember 2023 dirasakan pukul 14.35 WIB dengan kekuatan magnitudo 4,1 kemudian gempa susulan pukul 15.38 WIB dengan magnitudo 3.4 dan pukul 20.34 WIB dengan magnitude 4.8. “Hingga Senin 8 Januari 2024 telah terjadi 20 getaran gempa bumi yang melanda wilayah Kabupaten Sumedang Jawa Barat yang 8 diantaranya sangat dirasakan,” kata Dwikorita Karnawati.

Terkait penamaan Sesar Sumedang menurut  Dwikorita  Karnawati,  bahwa pemetaan sesar baru yang dinamakan Sesar Sumedang ini berdasarkan kajian langsung di lapangan ataupun analisis berdasarkan berbagai data kegempaan yang telah dilakukan BMKG. “Jadi akhirnya, pada tanggal 4 Januari yang lalu dapat teridentifikasi sesar aktif tersebut dan sudah kami sampaikan kepada bapak PJ Gubernur (Jawa Barat) pada tanggal 4 Januari yang lalu,” terang Dwikorita Karnawati.

Infografis peta seismisitas gempa bumi yang melanda wilayah Kabupaten Sumedang Jawa Barat.
Infografis peta seismisitas gempa bumi yang melanda wilayah Kabupaten Sumedang Jawa Barat.
Lebihjauh disampaikan Dwikorita Karnawati,  bahwa wilayah Jawa barat merupakan wilayah rawan gempa. Sumber gempa berasal dari zona tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di Samudra Hindia serta dari beberapa secara aktif di daratan yang sudah terpetakan sebelumnya.

Baca Juga: Sumedang Hari Ini di Guncang Duakali Gempa Bumi Tektonik Aktivitas Sesar Sumedang

“Seperti Sesar Cimandiri, Sesar Cugenang, Sesar Lembang, Nah Sesar Cugenang ini juga sesar yang baru teridentifikasi tahun lalu ya di kecamatan Cugenang, kemudian juga Sesar Lembang, Sesat Cipamingkis, Sesar Garsela Sesar Baribis, Sesar Cicalengka, Sesar Cileunyi Tanjungsari, Sesar Tomo dan Sesar Cipeles, hingga saat ini baru Sebagian sesar yang teridentifikasi dan beberapa lainnya belum terindentifikasi,” kata Dwikorita Karnawati.

Diakhir penjelasannya Dwikora Karnawati menegaskan bahwa hal ini dipandang perlu untuk diketahui oleh publik dan pemerintah daerah setempat untuk menjadikan kewaspadaan dan kesiapan.  “Bukan untuk menimbulkan ketakutan tapi justru untuk menenangkan sudah tahu Insya Allah apa ancamannya, ada di mana risikonya seberapa besar dan bisa segera disiapkan bagaimana langkah mitigasi untuk mengurangi risiko tersebut," pungkas Dwikorita Karnawati.***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x