PORTAL BANDUNG TIMUR – Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 3.5 telah mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang Jawa Barat dan sekitarnya Sabtu 18 Mei 2024 dinihari. Guncangan gempa bumi yang sangat terasa hingga membuat masyarakat yang sedang terlelap tidur terjaga dan keluar rumah.
“Memang tidak berlangsung lama, tapi sangat terasa sekali guncangannya dari biasanya. Karena khawatir kembali terjadi banyak warga yang keluar rumah dan berdiam di luar rumah,” ujar Komara seorang warga Bangbayang, Kecamata, Situraja Kabupaten Sumedang Jawa Barat saat dihubungi via WhatsApp.
Menurut Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika, gempa bumi tektonik yang terjadi pada Sabtu 18 Mei 2024 pukul 02.54 WIB tidak hanya dirasakan masyarakat di wilayah Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. Gentaran gempa bumi juga dirasakan masyarakat di wilayah Kecamatan Cimalaka, Sumedang Utara dan Sumedang Selatan, bahkan hingga ke Tanjungsari dan Jatinangor yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung serta Kota Bandung.
Baca Juga: Selain Sumedang, Wilayah di Jawa Barat Lainnya yang di Guncang Gempa Bumi Senin Hari Ini
Disebutkan BMKG pusat gempa bumi berada di darat, 5 kilometer Timur Laut pusat pemerintahan Kabupaten Sumedang pada kedalaman 4 km. Lokasi gempa berada di koordinat 6,82 derajat Lintang Selatan dan 107,94 derajat Bujur Timur.
Masyarakat Kabupaten Sumedang yang sangat merasakan guncangan berada di wilayah Kecamatan Sumedang Utara dan Sumedang Selatan dengan skala III-IV MMI. Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Sementara di wilayah Kecamatan Situraja, Jatimulya dan Cimalaka dirasakan dengan skala III MMI. Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Sedangkan di wilayah Tanjungsari, Jatinangor, Cileunyi dan Kota Bandung dirasakan dengan skala II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
“Pokona mah karasa pisan oyagna. Da kaca jandela jeung panto oge ngageder sorana jiga aya treuk tronton anu ngaliwat,” pungkas Koswara.***