PTM Hari Pertama di Bandung Aman Lancar

- 9 September 2021, 05:00 WIB
Suasana Pembelajaran Tatap Muka terbatas hari pertama Rabu 8 September 2021 di SD Ar Rafi Jalan Sekejati Kota Bandung saat ditinjau Sekda Kota Bandung Ema Sumarna.
Suasana Pembelajaran Tatap Muka terbatas hari pertama Rabu 8 September 2021 di SD Ar Rafi Jalan Sekejati Kota Bandung saat ditinjau Sekda Kota Bandung Ema Sumarna. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bandung mengklaim  pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas hari pertama Rabu 8 September 2021 di Kota Bandung berjalan lancar. Sebanyak 330 sekolah dari semua jenjang pendidikan di Kota Bandung yang lolos verifikasi mulai melaksanakan PTM scara serentak  8 September 2021.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna yang memantau langsung pelaksanaan PTM di sejumlah sekolah Kota Bandung menyatakan bahwa hari pertama PTM berlangsung aman dan lancar. “Tidak ada hambatan yang berarti semua berjalan sesuai ketentuan dan aturan,” ujar Ema Sumarna yang juga menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, saat melakukan peninjauan di sekolah Ar Rafi Jalan Sekejati Kota Bandung.

Dikatakan Ema Sumarna, sebanyak 330 sekolah dari semua jenjang pendidikan di Kota Bandung dinyatakan lolos verifikasi sudah melakukan PTM yang dimulai pada 8 September 2021. PTM dilaksanakan dengan kapasitas yang masih terbatas atau dilakukan secara hybrid (PTM dan Pembelajaran Jarak Jauh).

Baca Juga: Masuk Zona Kuning, Objek Wisata Boleh Beroperasi

Dari hasil pantauan, Ema Sumarna menilai sekolah yang diizinkan mengikuti PTM diatur secara terbatas 20-50 persen dari kapasitas kelas. Siswa secara bergiliran mengikuti PTM, tergantung kebijakan sekolah masing-masing.

Selain itu menurut Ema Sumarna, sarana-prasarana atau fasilitas daya dukung kesehatan dalam rangka PTM di masa pandemi pun telah dipenuhi. "Rata-rata 30 hingga 40 persen dari ruang kapasitas kelas yang dipergunakan dengan di dukung sarangan dan prasarana,” ujar Ema Sumarna.

Selain siswa yang hadir langsung di sekolah menurut Ema Sumarna, pihaknya juga menyaksikan dalam waktu yang bersamaan siswa lainnya melaksanakan PJJ (pembelajaran jarak jauh) terakomodasi secara maksimal. “Rata-rata di PGII ada 16 orang 1 kelas dari 32 orang, sisanya melalui daring," terang Ema Sumarna.

Diakui  Ema Sumarna, pada pelaksanaan hari pertama PTM, masih ada orang tua dari peserta didik yang belum mengizinkan anaknya mengikuti PTM. Kepada sekolah diingatkan, hak peserta didik tersebut harus dipenuhi 100 persen, sehingga kualitas pembelajaran harus sama.

Baca Juga: Teror Kiriman Kue Petaka, Inilah Sinopsis Ikatan Cinta Rabu Malam

"Berbicara substansi dan kualitas mata pelajaran yang diserahkan itu harus sama. Mereka besoknya bergiliran (mengikuti PTM), kecuali yang orang tuanya belum setuju, itu juga menjadi hak mereka. Kita hargai karena tidak ada unsur pemaksaan," ujar Ema Sumarna.

Pada pelaksanaan PTM hari pertama, Ema Sumarna menyampaikan, sekolah bersama Satgas harus mengevaluasinya. Bahkan Dinas Pendidikan (Disdik) harus setiap hari memantau pelaksanaan PTM supaya komitmen dan disiplin protokol kesehatan tetap terjaga.

"Kalau ada pelanggaran, pertama kita beri peringatan. Kalau membandel pelanggaran kedua atau ketiga kita eksekusi dengan kebijakan bisa tutup lagi (pelaksanaan PTM-nya) kembali ke PJJ," tegasnya.

Sedangkan untuk sekolah yang belum melaksanakan PTM, Ema masih menunggu hasil dari tim verifikator yang saat ini masih memverifikasi 1.692 sekolah lainnya. "Saya punya keyakinan (sekolah yang melaksanakan PTM) pasti bertambah. Dalam waktu yang bersamaan sebetulnya satgas yang lain, kemudian Satgas di kecamatan itu bergerak. Bahkan kemarin kami sudah sepakat bahwa nanti semua SKPD ini komandannya Pak Kadisdik yang mengoordinasikan," pungkas Ea Sumarna. (hp.siswanti)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x