Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Perkembangan kasus pandemi Covid-19 di Kota Bandung terus menurun secara signifikan dalam dua bulan terakhir. Sebanyak 99 wilayah kelurahan dari 151 kelurahan di Kota Bandung sudah nol kasus Covid-19.
“Kota Bandung kini masuk Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 dari sebelumnya Level 3. Hal ini seiring dengan penanganan Covid-19 semakin baik, dan kasus Covid-19 yang cenderung mengalami penurunan dalam dua bulan terakhir,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rosye Arosdiani, pada kegiatan Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung.
Saat ini, menurut Rosye Arosdiani, dari 151 wilayah kelurahan di Kota Bandung sebanyak 99 kelurahan telah terbebas dari Covid-19. “Tinggal menyisakan 52 kelurahan yang masih terdapat konfirmasi aktif Covid-19,” ujar Rosye Arosdiani.
Disampaikan Rosye Arosdiani, ada beberapa hal yang menjadi indikator penting Kota Bandung masuk level 2, sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 53 Tahun 2021, tentang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level, 3, Level 2, dan Level 1 Covid-19 di wilayah Jawa Bali.
Indikator tersebut, konfirmasi aktif yang terus mengalami penurunan, dan konfirmasi sembuh terus meningkat. Selain itu juga pelaksanaan vaksinasi serta keterisian tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) hingga positivity rate.
“Per 18 Oktober 2021 hari kemarin, kasus aktif Covid-19 di Kota Bandung mencapai 93 kasus. Kondisi saat ini jauh lebih baik, juga keluar Inmendagri bahwa Kota Bandung masuk level 2,” ujar Rosye Arosdiani.
Baca Juga: Elf Tabrak Dua Suzuki dI Cicalengka, Penyebabnya Minibus Misterius
Dari 30 rumah sakit rujukan, menurut Rosye Arosdiani, BOR di Kota Bandung 6,52 persen. Dengan total 1.059 tempat tidur yang tersedia, sebanyak 69 tempat tidur yang terisi.
“Rumah sakit tetap menyediakan tempat tidur jika terjadi lonjakan kasus. Kita lihat perkembangan kasusnya. Nanti dialihfungsikan dari non-Covid menjadi Covid. Sesuai keadaan yang dibutuhkan,” ujar Rosye Arosdiani.
