Uu, Sedia Payung Sebelum Hujan Covid-19 Kembali Meningkat

- 10 November 2022, 22:10 WIB
Infografis data sebaran kasus Covid-19 per 10 November 2022 di Jawa Barat.
Infografis data sebaran kasus Covid-19 per 10 November 2022 di Jawa Barat. /Sumber : dashboard.jabarprov.go.id/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kasus Covid-19 di Jawa Barat per  Kamis 10 November 2022 kembali mengalami penambahan. Total terdapat 1.196.674 kasus terkonfirmasi dan 9.169 diantararanya kasus terkonfirmasi aktif dan 1.171.501 orang sembuh serta 16.004 orang meninggal.

Berdasarkan dashboard.jabarprov.go.id, untuk kasus terkonfirmasi  harian ada penambahan sebanyak 1.013 kasus dengan kasus terkonfirmasi aktif ada penambahan harian 727 kasus dan 286 orang pasien sembuh, sedangkan kasus meninggal nihil.

Untuk kasus terkonfirmasi aktif 10 tertinggi terjadi di Kota Depok dengan 2.228 kasus, diikuti Kota Bandung 1.436 kasus dan Kota Bekasi 1.166 kasus terkonfirmasi aktif. Selanjutnya Kota Bogor 635 kasus dan Kabupaten Bogor 525 kasus, Kabupten Bekasi 474 kasus, Kabupaten Bandung411 kasus, Kabupaten Karawang 213, Kabupaten Bandung Barat 205 kasus dan Kota Cimahi 202 kasus.

Baca Juga: WOW, 4200 BTS 4G Wilayah Terpencil di Tanah Air Ini di Korup

Sementara untuk  rumah sakit dari total 395 rumah sakit di Jawa Barat ada 339 rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan Covid-19. Untuk angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) dari 6.212 tempat tidur sebanyak 612 terisi atau 9,85 persen, terjadi kenaikan harian 0,08 persen.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dalam kunjungan kerjanya di Bogor menginstruksikan kepada seluruh pemerintah daerah di Jawa Barat untuk menguatkan kembali Satgas Covid-19. Satgas Covid-19 diharapkan kembali diaktifkan mulai di tingkat kewilayahan, desa dan kelurahan, kecamatan hingga kota kabupaten seiring dengan kembali terjadinya lonjakan kasus Covid-19.

“Maka tidak menutup kemungkinan saya mengimbau untuk mengadakan minimal rapat awal, seperti yang dilakukan provinsi di internal satgas kami dengan Forkopimda dan lainnya. Supaya kita bisa mengantisipasi, tapi mudah-mudahan tidak terjadi (lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga),” ujar Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum kepada wartawan.

Baca Juga: Tahun Ini Sudah 24 Orang Tewas di Tangan Tentara Israel

Dikatakan Uu Ruzhanul Ulum, langkah antisipasi ini dilakukan berkaca dari pengalaman saat lonjakan kasus Covid-19 gelombang kedua. Pemerintah daerah belum bersiap hingga terjadi lonjakan kasus Covid-19 sampai pelosok.

Ditegaskan Uu Ruzhanul Ulum, langkah yang diambil bukan berarti pemerintah menantang adanya Covid-19. “Ini mungkin kata orang ‘sedia payung sebelum hujan’ karena pengalaman sebelumnya,” pungkas Uu Ruzhanul Ulum yang juga diminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk memonitor langsung kesiapan pemerintah daerah bila terjadi pandemi Covid-19 gelombang ketiga. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah