Kampung Adat Mahmud, Cikal Bakal Kampung Islam Priangan Warisan Syekh Abdul Manaf

12 Juni 2023, 10:06 WIB
Jalan menuju Makom Mahmud Eyang Dalem Abdul Manaf di Kampung Adat Mahmud di RW 04 ,Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Marga Asih, Kabupaten Bandung. /Portal Bandung Timur/Dzakwan Fajri Munajat/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Suatu waktu saat terik panas matahari sedang memancar di sebuah Masjid besar dan kokoh yang terbuat dari tumpukan kayu jati, yang terletak di Kampung adat Mahmud. Terlihat seorang pria yang sedang membangun Masjid Agung bernama Haji Nuron (60) yang merupakan keturunan ke 3 dari mendiang Syekh Abdul Manaf.

 Di sela-sela pembangunan Masjid tersebut beliau menjelaskan terkait perkembangan yang ada di Kampung Adat Mahmud di RW 04 ,Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Marga Asih, Kabupaten Bandung. “Alhamdulillah setiap harinya Kampung adat Mahmud terus mengalami perkembangan di berbagai aspek, seperti sosial, ekonomi, adat istiadat,budaya, dan paling terasa itu yah aspek wisata religi,” ujar Haji Nuron

Dikatakan Haji Nuron, ratusan bahkan ribuan orang selalu berbondong-bondong datang ke Kampung Adat Mahmud. Terlebih khusus para santri dan Kyai dari berbagai Pesantren untuk berwisata religi.  Kedatagan ke Kampung Adat Mahmuda tiada lain bertujuan untuk melakukan ziarah kubur ke makam Syekh Abdul Manaf atau yang biasa masyarakat Bandung kenal dengan Eyang Dalem Mahmud.

Baca Juga: 13 Years of Documentation Work by Tudgam Kuningan

Karena menurut warga sekitar dan para Kyai barang siapa yang berziarah ke makam Syekh Abdul Manaf akan mendapatkan berbagai macam barokah atau keberkahan. Terutama bila wisata religi ke Kampung Adat Mahmud  dilakuka  pada waktu-waktu tertentu.

Pengunjung dari berbagai pelosok seperti pada hari besar umat Islam selalu ramai. Semisal pada hari Maulid Nabi, Hari Raya Idul Fitri, dan pada bulan Rajab.

Naman besar Syekh Abdul Manaf yang merupakan penyebar Islam pertama di tanah Priangan begitu berkenan pada umat Islam di tanah Priangan hingga sekarang. Berkat jasanya, Islam bisa sampai ke dalam diri masyarakat Priangan.

Kampung Adat Mahmud  yang didirikan Syekh Abdul Manaf pada masa sekarang di RW 04 ,Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Marga Asih, Kabupaten Bandung dulunya terletak di pinggiran sungai Citarum. Diantara tanah rawa pinggiran sungai, perkampungan adat didirikan Syekh Abdul Manaf yang merupakan keturunan dari Kerajaan Mataram dan menjadi penyebar Islam pertama di tanah Priangan.

Baca Juga: Ada Tradisi Nanggap Wayang saat Hajat Bumi di Mbah Buyut  Magrim

Memiliki nama Syekh Abdul Manaf. Namun atau masyarakat di Tatar Priangan lebih mengenalnya dengan sebutan Eyang Dalem Mahmud.

Berdasarkan cerita turun temurun, pada masa lalu Syekh Abdul Manaf yang merupakan keturunan Kerajaan Mataram melarikan diri dikarenakan pasukan kolonial Belanda yang sudah menguasai wilayah Mataram. Syekh Abdul Manaf pun menjadi sasaran perburuan dan mencari persembunyian yang aman serta jauh dari kejaran pasukan kolonial Belanda.

Ditemani  kedua murid setianya bernama Syekh Zaenal Arif dan Syekh Abdullah Gedug, Syekh Abdul Manaf berhasil menemukan tempat untuk berlindung dan menetap di dekat tepi sebuah sungai yang mengalir deras dan dipenuhi rawa-rawa.

Setelah mendapatkan tempat yang nyaman dan aman untuk berlindung dari kejaran pasukan kolonial Belanda, Syekh Abdul Manaf pun memiliki keinginan untuk menyebar luaskan ajaran Islam. Hal tersebut dikarenakan  pada saat berada di Mataram tidak sempat menyebarkan ajaran Islam secara maksimal.

Baca Juga: Gedung Kesenian Pusat Pengembangan Kebudayaan Kembali Hidup

Di tempat barunya Syekh Abdul Manaf berkeinginan mendirikan sebuah Pesantren untuk tempat penyiaran Islamnya. Syekh Abdul Manaf di dalam satu waktu mendapatkan sebuah petunjuk dari Sang Illahi. Dimana beliau diberi petunjuk jika ingin menyebarkan ajaran Islam di Priangan Syekh Abdul Manaf harus melakukan ibadah Haji terlebih dahulu ke Mekkah.

Setelah beliau melakukan ibadah Haji di Mekkah Syekh Abdul Manaf mendapatkan lagi petunjuk dimana beliau harus mengambil segumpal tanah dari suatu perkampungan di Mekkah. Berdasarkan petunjuk,  Syekh Abdul Manaf menguburkan segumpal tanahnya di rawa-rawa yang menjadi tempat beliau tinggal dan menetap.

Tak lama kemudian setelah Syekh Abdul Manaf mengubur tanah tersebut. Secara perlahan Syi’ar Islam yang disampaikan kepada masyarakat Priangan dan mulai diterima dengan baik.

Gerbang menuju Makom Syekh Abdul Manaf di Kampung Adat Mahmud RW 04 ,Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Marga Asih, Kabupaten Bandung.
Bahkan masyarakat Priangan bisa dibilang sangat tertarik untuk memeluk ajaran Islam. Semakin banyaknya masyarakat Priangan yang memeluk agama Islam dan rumah pun tidak cukup untuk menampung para masyarakat Priangan yang ingin menimba ilmu agama Islam lantas Syekh Abdul Manaf pun memutuskan untuk mendirikan sebuah kampung adat yang berlandaskan Syari’at Islam.

Kampun adat tersebut dinamai Syekh Abdul Manaf dengan nama Kampung Adat Mahmud. Dinamai Kampung Mahmud berasal dari kata  Mahmuddah dari bahasa Arab yang berarti Akhlakul Mahmudah  atau Akhlak yang mulia.

Sampai saat ini pun Kampung adat Mahmud masih ada dan semakin populer, Kampung adat Mahmud yang terletak di RW 04 ,Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Marga Asih, Kabupaten Bandung.

Kampung adat Mahmud sudah mengalami perkembangan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun dalam berbagai aspek mulai dari Sosial, Ekonomi, Budaya, dan Wisata, Dimana sudah banyaknya warga yang bisa bersekolah lalu banyak berdirinya usaha – usaha milik warga kampung adat Mahmud, Budaya yang masih melekat di dalam masyarakat. (Dzakwan Fajri Munajat)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler