“Jangan salah, disini rejeki yang diharapkan bukan hanya berupa uang. Rejeki bisa berupa kesehatan, anak yang baik, soleh dan berbakti, keluarga yang aman damai, usaha yang lancar dan semua hal yang baik-baik. Itulah rejeki yang paling diharapkan,” terang Yanto Susanto.
Setelah semua sesepuh dan tokoh masyarakat berkumpul, orang yang paling dituakan melakukan ijab kabul sebagai penanda tradisi Hajat Lembur dimulai. Setelah itu, ustad kampung dimintai doanya dan orang yang ditokohkan memberikan wejangan atau sambutan.
Semua rangkaian acara usai, masuk pada rangkaian acara Gemrong Tumpen berebut mengambil nasi tumpeng yang diawali Nyomot Cingcot. Ratusan warga berupaya berebut untuk mengambil ujung nasi tumpeng atau congcot tumpeng dengan harapan rejeki akan di dapat, dan setelah itu warga berebut mengambil nasi tumpeng.
Hal yang cukup unik dan menarik dari acara Nyomot Congcot dan Gembrong Tumpeng, dilakukan bukan hanya oleh lelaki maupun perempuan dewasa, tapi juga anak-anak. “Disinilah bahwa mencari barokah dari Allah SWT bukan hanya milik orang tua atau orang dewasa, tapi anak-anak juga memiliki kesempatan,” pungkas Yanto Susanto. (heriyanto)***