Ketua DKKC berharap perhelatan budaya ini bisa dilaksanakan tiap tahun, terutama dalam menyongsong peringatan hari jadi Kota Cimahi. Kegiatan diusung bukan sekadar seremonial atau ungkapan kegembiraan saja, tapi sebagai upaya bersama dalam pemajuan kebudayaan, pelestarian lingkungan hidup, dan pengembangan pariwisa Kota Cimahi.
Sementara itu, Hermana HMT mantan ketua DKKC peride 2020-2023 sebagai perintis Kiraba Budaya Ngarak Cai dan Nglokat Cai Cimahi menyatakan bahwa perhelatan tahun 2023 ini merupakan kegiatan kali ke 6 sejak pertama kali dilakukan tahun 2014.
“Kirab Budaya Ngarak Cai dan Ngalokat Cai Cimahi adalah ekspresi budaya dalam upaya perlestarian air tawar dan lingkungan hidup. Sebuah ungkapan rasa syukur pada penguasa alam semesta yang telah memberi kesuburan pada tanah dan berkecukupan air. Di dalamnya mengandung filsofi betapa penting persatuan dan kesatuan dalam mejaga tanah, air dan budaya bangsa. Mengusung konsep tritangtu masyarakat Sunda tetang silih asah, silih asih dan silih asuh. Bersama bersatu padu memelihara, menjaga, membaungun tanah air dan keragaman budaya,” katanya.
Baca Juga: Dukung Visi Misi Jabar Juara, Alun Alun Kota Cimahi Akan di Tata Tahun 2023
Lanjut Hermana, Kegiatan ini mesti diawali dengan ziarah air. Yakni melakukan bersih-bersih wilayah, sumber mata air, selokan, sungai dan penanaman pohon yang dilakukan masyarakat Kota Cimahi satu hari sebulum kirab dan ngalokat cai dilakuan.
“Jadi aktifitasnya tidak dilakukan oleh satu kelompok tertentu, namun melibatkan unsur pemerintah pelaku budaya dan masyarakat. Sesudah melakukan bersih-bersih, esok harinya mereka diwajibakan membawa air bersih dari wilayahnya masing-masing dan diarak bersama menuju satu tempat dengan diringi beragam seni dalam bentuk kirab budaya. Lalu air yang dibawa dari berbagai wilayah itu disatukan dalam satu tempayan besar sebagai simbol beneka tunggal ika, walau berbeda-beda tetap satu. Satu nusa, satu bangsa, dan satu tanah air yaitu Indonesia,” Paparnya.
Kirab Budaya Ngarak Cai dan Ngalokat Cai menjadi media komunikasi atau ajang silaturahmi antar masyarakat dan pemerintah daerah dalam menyatukan pikiran dan rasa. Multi efek dari kegiatan ini diharapkan dapat merangsang kreatifitas, tingkatkan produktifitas, kunjungan wisata dan kembangkan ekonomi kreatif di Kota Cimahi.
“Namun lebih penting daripada itu adalah lahirnya kesadaran seluruh elemen masyarakat betapa pentingnya memulayakan air, kerena air adalah sumber kehidupan. Maka menjadi penting pula menjaga kebersihan air dan lingkungannya dari berbagai pencemaran,” pungkas Siti Yanti Abintini. (may nurohman)***