Dimana MP3 ini pada saat di Ciparay membentuk Resimen Tentara Perjuangan (RTP) yang selanjutnya bergabung dengan Divisi Siliwangi yang dibentuk pada 20 Mei 1946. Rumah ini dijadikan markas setelah adanya intruksi pengosongan Kota Bandung pada akhir Maret 1946.
Kini, rumah ini ada yang menjaga dan merawat oleh warga sekitar, bernama Didin yang kini berusia 70 tahun. Ia selalu membersihkan serta menjaga rumah tersebut. “Ayeuna mah bumi ieu di jagi we, di rawat da bumi ieu teh lebet kana cagar budaya, janten nya teu kenging dikukumaha, kusabab bumi ieu teh salah sahiji saksi sejarah. Tapi teu seuseur warga anu terang yen bumi ieu teh bersejarah, sareng ku aneh na teh teuaya anu tumaros, nya langki lah warga anu tumaros kana sejarah bumi ieu, terang na teh nya sakadar bumi we anu aya plangan ti pamarentah.” Ujar Didin.
Tak jauh dari rumah ini terdapat suatu tempat yang kini digunakan untuk menggiling padi atau heleran, yang memiliki tulisan “Pahlawan” di atas bangunannya. Konon, dahulu tempat ini merupakan bioskop. Mungkin diberi nama “Pahlawan” karena terletak dekat dengan Situs Prasasti Perjuangan Kemerdekaan.
Di depan rumah ini pun ada sebuah masjid yang Bernama “Masjid Jami Perjoangan Al-Kasyfudin”. Menurut Didin, mengapa dalam penamaan nya ada kata “Perjoangan” sebab, masjid tersebut menjadi saksi atas perjuangan para pahlawan, khususnya para pahlawan yang pernah menempati markas yang ada di depannya itu, salah satu pahlawan nya itu adalah laskar wanita Indonesia.
“Betapa senang nya ketika ada orang ataupun segilintir masyarakat yang berkunjung dan penasaran akan sejarah rumah ini,” tutup Didin dengan diiringi senyum ramahnya. (Hasna Nafa Nasihah)***