Belajar dari kasus Pencak Silat maupun lagu ‘Soleram anak Manis’, ‘Rendang’, ‘Gulai’ dan lainnya menurut Hendrik Manusama, pemerintah Indonesia maupun penggiat dan warga negara Indonesia sudah seharusnya belajar dari Malaysia dalam hal memelihara budaya. “Harus diakui, di Malaysia sana kegiatan seni budaya sudah diterapkan sejak kanak-kanak. Sementara di kita kegiatan seni budaya hanya sebatas seremonial belaka, contoh kasus Rebo Nyunda sampai dimana program ini atau pelajaran Bahasa Sunda yang dihapus, kegiatan Kepramukaan, PMR atau PKS yang dulu begitu ramai diselenggarakan disekolah-sekolah,” pungkas Hendrik Manusama.***