Seni Budaya Jawa Barat; Konsep dan Realisasi

- 7 Desember 2020, 05:00 WIB
PADADE budaya Kemilau Nusantara yang mengangkat potensi khasanah seni budaya dari seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat yang diselenggarakan sejak tahun 2003 dan pada tahun 2014 tidak lagi di selenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaa Jawa Barat.
PADADE budaya Kemilau Nusantara yang mengangkat potensi khasanah seni budaya dari seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat yang diselenggarakan sejak tahun 2003 dan pada tahun 2014 tidak lagi di selenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaa Jawa Barat. /Portal Bandung Timur/Heriyanto Retno/

Model Pengembangan Seni Berbasis Kreativitas Budaya Lokal

Upaya-upaya merealisasikan  tawaran-tawaran tersebut, dapat dibangun dengan membuat model-model pengembangan seni yang berbasis kreativitas budaya lokal. Upaya-upaya tersebut sesungguhnya telah dilakukan beberapa seniman kreatif, juga lembaga pendidikan tertentu, seperti ISBI Bandung (ketika masih berstatus STSI Bandung).

Berikut ini beberapa upaya-upaya tersebut yang masih memerlukan proses keberlanjutannya, karena tantangan yang seringkali menjadi menghambat adalah dukungan dari pemerintah setempat atau perbedaan cara pandang dan kepastian pencatatan sejarah penciptaannya.

  • Model Konservasi telah dilakukan oleh dunia Foto dan film dokumenter dan (Tugas Akhir mahasiswa TV-Film ISBI dan Pascasarjana ISBI Bandung), di mana kekayaan seni budaya Jawa Barat (khususnya) telah banyak dibuat untuk diawetkan atau dibekukan (film fungsinya membekukan peristiwa apapun).
  • 2. Model rekonstruksi telah dilakukan oleh duni pendidikan seni, misalnya dalam mata kuliah Tari Topeng Cirebon, di mana susunannya dirampatkan tanpa mengurangi esensi.
  • Model revitalisasi telah dilakukan oleh dunia pendidikan seni dan aktivis seniman di masyarakat. Tercatat antara lain:
  • Teater Uyeg Sukabumi oleh Anis Djatisunda;
  • Jaipongan oleh Gugum Gumbira;
  • Tari Doger Kontrak oleh Mas Nanu Muda bersama STSI Bandung;
  • Sejumlah seni budaya Jawa Barat oleh para seniman dan masyarakat di beberapa kabupaten bersama STSI Bandung (tahun 2005), menghasilkan: Bebegig Sukamantri, Umbul Sumedang, Berokan Indramayu, Wayang Wong Cirebon dll.
  • Longser oleh para alumni STSI Bandung, Agus Ijuk dll.
  • Ronggeng Kedempling di Majalengka.

Baca Juga: Industri Perfilman Indonesia Paska Pandemi

4.Model Inovasi telah dilakukan oleh dunia aktivis seniman di masyarakat dan dunia pendidikan seni, tercatat antara lain:

  • Wayang Ajen oleh Dalang Wawan Gunawan di Bekasi;
  • Wayang Motekar oleh Hery Dim di kota Bandung;
  • Wayang Kakufi dan Tewaysun oleh Arthur S Nalan di kota Bandung;

Sebenarnya model-model lain yang tidak disebutkan banyak sekali, tetapi masih memerlukan riset khusus, selain model pengembangan seni terdapat juga model pengembangan budaya yang telah dilakukan oleh aktivis seniman di masyarakat dan dunia pendidikan seni. Misalnya beberapa upacara yang bertolak dari tradisi masyarakat, seperti Kawin Cai, Sasapian, Perang Tomat, Labuh Saji, dan lain-lain.****

Arthur S. Nalan (Pengamat seni budaya, Guru Besar di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung)

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x