Industri Perfilman Indonesia Paska Pandemi

- 28 November 2020, 12:30 WIB
Ir. Chand Parwez Servia : Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia (BPI)
Ir. Chand Parwez Servia : Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia (BPI) /Portal Bandung Timur/A. Safari/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Dilansir dari Paparan Ketua Umum BPI, Ir. Chan Parwez Servia dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Westin Resort, Nusa Dua, Bali,  26-27 November 2020.

Pandemi Covid-19 tahun 2020 ini berakibat buruk bagi semua sektor dan sendi kehidupan, termasuk sinema di seluruh dunia terkena dampak besar. Perfilman Indonesia terdampak ketika sedang bersiap menyongsong era keemasan.

Tentu kita terus berusaha positif dan optimis, karena hanya dengan semangat kreativitas perfilman Indonesia bisa terus bergerak dan menghasilkan terobosan-terobosan baru.

Baca Juga: Bupati Garut Terima Bantuan 10 Ton Benih Padi Untuk Korban Banjir Bandang Garut Selatan

Pandemi mendorong cara-cara menonton baru, menghasilkan substitusi dan diferensiasi cara distribusi dan konsumsi film.

Sambil menantikan bioskop kembali aktif dan merasakan apresiasi penonton film Indonesia di gedung bioskop, kehadiran tontonan digital di berbagai pelantar digital banyak menggantikan kebutuhan penonton akan kehadiran bioskop.

Bagaimana pun, cara baru ini belum mensubstitusi penuh eksibisi di bioskop. Masih banyak pekerjaan rumah bagi kita semua untuk memaksimalkan pasar perfilman.

Baca Juga: 2.755 paket bantuan terdampak COVID-19 Kota Cirebon Disalurkan

Salah satu fungsi Badan Perfilman Indonesia (BPI) yang diamanatkan dalam kongres BPI ke- 2, tahun 2017 di Jakarta adalah mendorong pemerintah agar mengakui hak-hak bagi tenaga kerja perfilman yang kompeten melalui pemberian sertifikat kompetensi oleh pemerintah.

Halaman:

Editor: Agus Safari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x