Tari Wayang, Tuntutan Hidup dan Kehidupan Mengandung Unsur Filosofinya dari Isi

- 3 Juni 2021, 08:00 WIB
Tari Wayang Arayana atau Kresna ketika berusia muda sebelum memangku jabatan sebagai raja Drawatiyang menggambarkan memiliki perilaku terpuji, cerdas dan memiliki jiwa ksatria saat ditampilkan di Bongkeng Arts Space Jalan Bojong Koneng, Cikutra Bandung.
Tari Wayang Arayana atau Kresna ketika berusia muda sebelum memangku jabatan sebagai raja Drawatiyang menggambarkan memiliki perilaku terpuji, cerdas dan memiliki jiwa ksatria saat ditampilkan di Bongkeng Arts Space Jalan Bojong Koneng, Cikutra Bandung. /Foto : Istimewa

Tari Arayana adalah tari yang mengungkapkan tokoh-tokoh Arayana, dan isi gambarannya  mengekspresikan rasa syukur kepada para dewa atas anugerah menjadi seorang titisan Wisnu dan memangku tahta kerajaan Drawati yang bergelar Sri Batara Kresna. Tingkatan Karakternya masih termasuk satria ladak.

Tarian Wayang Priangan Arayana
Tarian Wayang Priangan Arayana Foto : Istimewa
Tuntutan hidup dan kehidupan yang mengandung unsur filosofinya dari isi gambaran tarian ini, seyogianya dilakukan oleh setiap Insan. Dengan selalu melakukan sujud syukur kepada tuhan yang melahirkannya di dunia, dan tak lepas dengan memberi segala kenikmatan atau suatu kebahagiaan jasmani dan rohani, berarti sebagai insan yang menganal akan kodratnya dan tentunya akan terpuji dihadapan-nya.

Unsur karawitan yang mengiringi tarian ini menggunakan lagu ageung kastawa yang berirama lambat dan lagu sawiletan palimanan yang berpola sedang. Kemudian unsur pedalangan yang mendukung kekuatan tarian ini ialah masuknya suara waditra kecrek yang berpadu harmonis dengan suara kendang dalam mengisi setiap gerak tariannya.  (mahaika umiyati putri sabana)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah