Ini Tentang Batik Kamardikan

- 11 Agustus 2021, 14:18 WIB
ilustrasi membatik.
ilustrasi membatik. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

Sejalan dengan itu, bahan istilah Indonesia diambil dari berbagai sumber, terutama dari tiga golongan bahasa yang penting, yakni (1) bahasa Indonesia, termasuk unsur serapannya, dan bahasa Melayu, (2) bahasa Nusantara yang serumpun, termasuk bahasa Jawa Kuno, dan (3) bahasa asing, seperti bahasa Inggris dan bahasa Arab".

Untuk melengkapi pengertyian yang lebih komprehensif, mari kita lanjutkan dengan pengambilan penyerapan istilah sebagai berikut :

Penyerapan istilah asing untuk menjadi istilah Indonesia dilakukan berdasarkan hal-hal berikut.

  1. Istilah asing yang akan diserap meningkatkan ketersalinan bahasa asing dan bahasa Indonesia secara timbal balik (intertranslatability) mengingat keperluan masa depan.
  2. Istilah asing yang akan diserap mempermudah pemahaman teks asing oleh pembaca Indonesia karena dikenal lebih dahulu.
  3. Istilah asing yang akan diserap lebih ringkas jika dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya.
  4. Istilah asing yang akan diserap mempermudah kesepakatan antarpakar jika padanan terjemahannya terlalu banyak sinonimnya.
  5. Istilah asing yang akan diserap lebih cocok dan tepat karena tidak mengandung konotasi buruk.

Kata Kamardikan yang terlebih dari bahasa Kawi; asal katanya Mahardika yang artinya "Merdeka", sangatlah tepat untuk diadopsi mengambil moment penting menyambut hari Kemerderkaan Bangsa Indonesia yang ke 76. Semoga istilah Batik Kamardikan akan menjadi kata serapan yang lebih menasional dan global, sebagaimana kata Batik itu sendiri yang sudah menembus batas raung dan waktu.

Akan menjadi sebuah permasalahan serius bagi kita semua khususnya generasi kita pecinta batik-batik tradisional, ketika pada masa sekarang, generasi muda tidak memiliki pemahaman tentang beberapa aspek yang ada dalam produk batik itu sendiri dan justru menjadi semacam "kemalasan, cuek, antipati" untuk mempelajari dan mencintai batik. 

Yang perlu dari generasi kita harus terus giat mensosialisasikan apa itu batik dan produk tekstil bercorak batik. Pemahaman ini yang harus terus kita sosialisasikan kepada generasi muda. Katakan "Batik adalah yang dibuat dengan mengunakan lilin panas dan dikerjakan dengan tulis atau cap". Sedangkan tekstil bercorak batik adalah kain yang dikerjakan dengan teknik printing/sablon dan TIDAK MENGGGUNAKAN lilin panas sebagai perintang warnanya.

Adapun mengenai ragam hias dan corak harus kita sesuaikan dengan selera generasi muda sekarang. Harapan kita semua, semua generasi se-usia kita (40-60 th), harus lebih rajin memberikan sosialisasi kepada generasi penerus (15 - 39 th) agar mereka lebih mencintai dan mengenakan batik-batik tradisional Indonesia) dan tinggalkan kain bercorak batik. Ini merupakan bukti kecintaan dalam rangka pelestarian batik Indonesia dan kita perjuangkan BATIK KAMARDIKAN, menyambut datangnya Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang ke 76.  "MERDEKA BANGSAKU dan MERDEKA BATIKKU"  Salam sehat dan salam Batik Indonesia.

(Dr. H. Komarudin Kudiya S.IP, M.Ds - Ketua Umum Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah