Erfahrung Rattan, Rotan Bercitarasa Seni Tinggi Karya Leuwilaja Majalengka

- 9 Oktober 2021, 06:19 WIB
Sebagian produk karya masyarakat Leuwilaja, Kecamatan Sindawangi, Kabupaten Majalengka yang tergabung dalam Bumdes Sunar Harapan dipamerkan di Thee Huis Gallery, Taman Budaya Jawa Barat pada tanggal, 4 hingga 9 Oktober 2021, kerjasama Tim Kampung Berseri Astra–UNPAR bersama perupa Majalengka (PEKA)-Carvala dan UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat.
Sebagian produk karya masyarakat Leuwilaja, Kecamatan Sindawangi, Kabupaten Majalengka yang tergabung dalam Bumdes Sunar Harapan dipamerkan di Thee Huis Gallery, Taman Budaya Jawa Barat pada tanggal, 4 hingga 9 Oktober 2021, kerjasama Tim Kampung Berseri Astra–UNPAR bersama perupa Majalengka (PEKA)-Carvala dan UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

“Membuat kerajinan itu adalah hal biasa yang dilakukan di desa ini, tapi kehendak terus berinovasi dan membangun jejaring, bahkan menemukan filosofi rotan merupakan tantangan tersendiri,” ungkap Soim, Kades Leuwilaja.

Di masa kini, terutama ketika seni modern telah dianggap gagal dalam menuntaskan projek pencerahan (aufklarung), konsep mengenai objektivitas, nilai universalitas dan kemutlakan yang disakralkan seni modern telah dianggap pudar.

Cara berpikir kritis dan konsep postmodern, meski telah usang juga, nampak memberi pengaruh kuat dalam mendeskripsikan ulang praktik seni saat ini. Di satu sisi, perkembangan seni di masa kini  nampak kian problematis karena segala aktifitas dalam kehidupan kini dapat disebut seni.

Baca Juga: Kasus Gorong-gorong Maut, Dilaporkan 3 Orang Tewas Ternyata Ada 5 Orang

Namun di sisi yang lain perkembangan ini merupakan peluang terbuka bagi kategori keterampilan atau keunikan terkait keahlian tertentu untuk menegaskan dirinya di medan seni saat ini.

Dalam paradigma seni modern yang cenderung memilah tegas mana yang dianggap ‘seni tinggi’ dan ‘seni rendah’, eksistensi hasil kreasi anyaman rotan niscaya ditempatkan hanya sebatas kerajinan yang fungsinya untuk memperindah suasana, mempertinggi harga diri, dan meningkatkan harga jual dalam konteks pelengkap hunian.

Namun dalam situasi kontemporer, peran dan makna kerajinan atau keterampilan (craftmanshipt) telah mengalami pergeseran yang signifikan sejalan dengan pudarnya batas-batas (territorial) seni dan bukan seni.

Pameran Erfahrung Rattan di Thee Huis Gallery, Taman Budaya Jawa Barat pada tanggal, 4 hingga 9 Oktober 2021.
Pameran Erfahrung Rattan di Thee Huis Gallery, Taman Budaya Jawa Barat pada tanggal, 4 hingga 9 Oktober 2021.
Sejak seni modern dianggap telah kehilangan misteri dan pesonanya, maka wilayah seni kini memperlihatkan watak yang berbeda.Tumpang tindihnya batas-batas antara seni dan bukan seni. Selain memperlihatkan tegangan paradoksal yang menarik untuk terus dikaji, baik dalam pengertian permukaan atau kedalaman maknanya, menciptakan pula polemik dalam realitas kongkretnya hari ini.

Dimana keterampilan dalam mengolah bentuk atau imaji terkait esensi material tertentu pada dasarnya mencerminkan pula upaya mengubah kenyataan alamiah ke arah pola dasar dunia manusiawi (paradigma hidup).

Baca Juga: Aduh, Pandemi Covid-19 Ciptakan 3.000 KK Miskin Baru di Kota Bandung

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah