Saat IPK pertamakali dimunculkan BPS pada tahun 2018, IPK Jawa Barat sebesar 51,21 poin, dibawah IPK Nasional dengan 53,73 poin. Kemudian pada tahun 2019 sebesar 53,27 poin masih dibawah Nasional yang mendapat 54.65 poin.
Berdasarkan IPK per provinsi yang di rilis Kemendikbudristek hasil penghitungan BPS tahun 2021. Yogyakarta berada diurutan pertama dengan 64,22 poin sedangkan Jawa Barat berada di posisi ke 20 dengan 50,78 poin, berikut daftrar selengkapnya;
- Yogyakarta 64,22
- Bali 61,69
- Jawa Tengah 55,24
- Kalimantan Tengah 55,21
- Nusa Tenggara Barat 54,73
- Bengkulu 54,56
- Maluku 54,23
- Riau 54,20
- Lampung 53,19
- Jawa Timur 53,19
- Sumatera Barat 52,76
- DKI Jakarta 52,67
- Kalimatan Timur 52,49
- Kalimantan Selatan 52,45
- Jambi 52,39
- Sulawesi Selatan 51,21
- Kepulauan Riau 52,12
- Sumatera Selatan 50,89
- Bangka Belitung 50,85
- Jawa Barat 50,78
- Kalimantan Utara 50.00
- Maluku Utara 49,91
- Aceh 49,89
- Sulawesi Utara 49,84
- Sumatera Utara 48,74
- Sulawesi Tenggara 48,62
- Kalimantan Barat 48,53
- Nusa Tenggara Timur 48,18
- Sulawesi Tengah 48,02
- Banten 47,47
- Gorontalo 47,32
- Papua Barat 46, 79
- Sulawesi Barat 45,86
- Papua 41,87
Sementara berdasarkan indikator Ekonomi Budaya, IPK Jawa Barat secara Nasional berada diurutan ke 8 dengan nilai 24.44 poin dari proyeksi 53.00 poin dan nilai IPK Ekonomi Budaya secara nasional 20.69 poin dengan proyeksi 50.00 poin. IPK Ekonomi Budaya, Definisi Operasional adala aktivitas ekonomi yang tercipta sebagai hasil dari pemanfaatan Objek Pemajuan Kebudayaan.
Sementara untuk IPK Pendidikan Budaya, Jawa Barat berada diurutan 19 atau 3 tingkat dibawah urutan nasional dengan nilai 67.21poin dari proyeksi 70.39 poin. IPK Pendidikan Kebudayaan merupakan, usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang inklusif agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya dalam bidang Seni, Budaya, dan Bahasa.
Untuk IPK Ketahanan Sosial Budaya, Jawa Barat berada di urutan ke 4 dari bawah dengan nilai IPK 59.44 poin dari proyeksi 69.71 poin, sedangkan nilai Nasional mencapai 66.83 poin dengan proyeksi 75.96 poin.
Baca Juga: Yana Mulyana, Persediaan dan Harga Bahan Pokok di Kota Bandung Relatif Stabil Terkendali
IPK Ketahanan Sosial Budaya, merupakan Ketahanan Sosial Budaya dalam konteks penyusunan IPK didefinisikan sebagai kemampuan suatu kebudayaan dalam mempertahankan dan mengembangkan identitas, pengetahuan, serta praktik budayanya yang relevan yang didukung oleh kondisi sosial dalam masyarakat.
Untuk IPK Warisan Budaya, Jawa Barat berada di posisi ke 11 dengan 49.52 poin dari proyeksi 48.51 poin, sedangkan IPK Nasional sebesar 46,63 poin dengan proyeksi 57.60 poin. IPK Warisan Budaya, merupakan upaya yang dilakukan seluruh pihak (masyarakat dan pemerintah) terhadap pelestarian Objek Pemajuan Kebudayaan dan Cagar Budaya.
Selanjutnya IPK Literasi Budaya, Jawa Barat berada di posisi ke 9 dari atas dengan mengantongi nilai 56.60 poin dari proyeksi 77.27 poin, sedangakan Nasional 54.29 poin dengan proyeksi 71.04 poin. IPK Literasi Budaya, merupakan aktivitas serta sarana/prasarana pendukung dalam memperoleh, menguji kesahihan, dan menghasilkan informasi dan pengetahuan untuk pemberdayaan kecakapan masyarakat.