Pemerintah Dukung Perfilman Nasional, Pemerintah Persilahkan Bioskop Beroperasi

- 21 Maret 2021, 17:00 WIB
Ilustrasi Bioskop
Ilustrasi Bioskop /dokumentasi humas setda kota bandung/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Mulai pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Skala Mikro (PPKM Mikro) 23 Maret hingga dua minggu ke depan bioskop sudah dapat dibuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Antusiasme masyarakat untuk kembali menonton di bioskop memang belum pulih seperti dulu dibutuhkan berbagai upaya pelaku jasa usaha perfilman dan insan seni perfilman.

“Pemerintah pasti mendukung penuh upaya kampanye nonton di bioskop yang aman, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Saya berharap bioskop-bioskop bisa lebih gencar lagi menggaungkan bahwa nonton di bioskop akan tetap aman dengan memperhatikan protokol kesehatan, alau stigma itu bisa sampai ke publik, mereka akan kembali berani nonton di bioskop. Penuhi persyaratan itu, nanti akan kita dorong,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat menerima audiensi insan perfilman di Loka Kretagama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Disampaikan Airlangga Hartarto, Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan langsung terkait industri perfilman, pekerja film dan pekerja budaya. “Khusus untuk industri perfilman, pekerja film dan pekerja budaya, Bapak Presiden secara langsung telah memberi arahan kepada saya, maka dari itu kehadiran ini sangat penting. Saya juga sudah menerima usulan-usulan yang telah disampaikan teman-teman kepada Bapak Presiden,” ujar  Menko Airlangga Hartarto.

Baca Juga: Bukan Hanya Avanza dan Rush, Ini Deretan Tipe Mobil di Recall PT Toyota Astra Motor    

Disampaikan Menko Airlangga Hartarto, pihaknya sudah membaca usulan-usulan yang disampaikan terkait alokasi dana pemulihan ekonomi nasional untuk sektor perfilman. “Dari audiensi ini saya berharap bisa mendapatkan data-data yang konkret dan akuntabel sehingga bisa mendukung Pemerintah dalam mengambil keputusan, khususnya kebijakan mendukung pemulihan di sektor perfilman,” tambah Menko Airlangga Hartarto.

Pada kesempatan audiensi dengan Menko Airlangga Hartarto,  insan perfilman yang hadir menyampaikan bahwa 90 persen pemasukan industri perfilman berasal dari bioskop yang merupakan hilir dari industri perfilman nasional. Pemutaran film melalui digital platform atau streaming belum bisa memenuhi kebutuhan produksi film.

Ramainya bioskop memiliki efek sampai ke pekerja film sehingga kampanye menonton film di bioskop perlu digaungkan. Selain itu, mereka pun menyampaikan usulan stimulus pengalokasian dana pemulihan ekonomi nasional demi mendukung industri perfilman Indonesia.

Baca Juga: BWF Tidak Merespon  Indonesia Layangkan Protes Keras  

Perwakilan tersebut menyampaikan bahwa pada tahun 2016, terdapat 2.418 jumlah usaha yang bergerak di sub-sektor film, animasi dan video, dengan jumlah tenaga kerja pada tahun 2019 diproyeksikan lebih dari 50.000 orang.  

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah