Bedas Kalamdaya, Untuk Meningkatkan Pembangunan Daya Saing Pariwisata di Kabupaten Bandung

- 26 Agustus 2021, 04:00 WIB
Anak-anak tengah memerhatikan cara pembuatan wayang daun singkong. Pengenalan dan pegelaran budaya dapat menjadi salah satu penggerak wisata di Kabupaten Bandung.
Anak-anak tengah memerhatikan cara pembuatan wayang daun singkong. Pengenalan dan pegelaran budaya dapat menjadi salah satu penggerak wisata di Kabupaten Bandung. /Portal Bandug Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung tengah menggarap konsep strategi pembangunan daya saing pariwisata di Kabuaten Bandung. Salah satu program garapannya, yakni 'Bedas Kalamdaya' yang merupakan kolaborasi dan integrasi kearifan lokal, alam dan budaya. 

"Bedas Kalamdaya ini adalah fokus pada pembangunan desa wisata berbasis alam dan budaya, dan pada penerapan kebudayaan di destinasi-destinasi wisata. Sehingga daya saing pariwisata akan meningkat dengan kekuatan kearifan lokal, alam dan budaya secara terintegrasi," kata Kepala Disparbud Kabupaten Bandung H. Yosep Nugraha kepada Portal Bandung Timur di Soreang, Rabu 25 Agustus 2021.

Selama ini, imbuh Yosep Nugraha, daya saing pariwisata di Kabupaten Bandung, hanya mengandalkan kekuatan alam. Ke depan sedang kita rumuskan bagaimana mengintegrasikan kekuatan kearifan lokal, alam dan kebudayaan di tempat-tempat wisata untuk semakin menambah daya tarik para wisatawan. 

Baca Juga: Bukan Hanya Ajay Priatna Seorang, Ini Daftar Kepala Daerah di Jabar Terjerat Kasus Hukum  

"Penerapan strategi Kalamdaya ini dalam pembangunan desa wisata dan pengembangan destinasi-destinasi wisata," kata Yosep Nugraha.

Pertama, kata Yosep Nugraha, dalam penerapan strategi Kalamdaya itu akan diatur dalam Peraturan Bupati Bandung tentang Desa Wisata. Kedua, Peraturan Bupati Bandung tentang Penerapan Kebudayaan pada Penyelenggaraan Pariwisata.

"Sehingga kedepan akan terwujud destinasi-destinasi wisata baik yang dikelola swasta maupun pemerintahan. Dengan berbasis kearifan lokal, alam dan budaya," ucapnya.

Ia menuturkan kekayaan masing-masing desa di Kabupaten Bandung variatif, di antaranya ada yang lengkap memiliki ketiga unsur tersebut. Mulai dari kearifan lokal ada, potensi alam bagus dan kebudayaannya juga ada pula. 

Baca Juga: Rodrigo Duterte Lebih Memilih  Christopher ‘Bong’ Go  Sebagai Penggantinya Kelak

"Potensi-potensi yang ada di desa itu bisa dikerjasamakan antar desa. Misalnya, potensi alamnya ada di desa A, dan potensi budayanya ada di desa B, sehingga bisa dikerjasamakan menjadi desa wisata Kalamdaya. Nanti di kawasan destinasi itu bisa diterapkan kebudayaan yang berlaku di Kabupaten Bandung, baik aksara Sunda, bahasa Sunda dan pakaian adat Sunda, makanan khas Sunda, kesenian tradisi Sunda, termasuk bangunan pun harus desain arsitektur kekhasan budaya Sunda di Kabupaten Bandung," tutur Yosep Nugraha.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah