Network
PORTAL BANDUNG TIMUR -Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum BULOG) melakukan pembelian beras dari petani langsung dalam upaya BULOG mengamankan harga gabah beras di tingkat petani selama pandemi Covid-19. Perum BULOG melakukan pembelian beras hingga 1 juta ton dengan melibatkan gabungan kelompok tani (Gapoktan), penggilingan, dan sejumlah pemangku kepentingan.
“Sepanjang 2021, total realisasi pengadaan beras dalam negeri mencapai 1.003.088 ton. Jumlah ini merupakan total dari semua wilayah kerja Perum BULOG di Indonesia,” ujar Sekretaris Perum BULOG Awaludin Iqbal.
Pembelian gabah langsung dari petani menurut Awaludin Iqbal merupakan upaya BULOG dalam mengamankan harga gabah beras di tingkat petani selama pandemi Covid-19. Juga wujud konsistensi BULOG dalam menjalankan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah atau Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah.
Baca Juga: Varian AY.4.2 Muncul, Jangan Panik Karena Penelitian Masih Berlangsung
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) menurut Awaludin Iqbal, praktik pembelian gabah di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) terjadi sejak April 2020 hingga Agustus 2021. ”Rentetan praktik pembelian gabah di bawah HPP selama 17 bulan berturut-turut berpotensi menimbulkan kerugian serta mengancam perekonomian petani,” ujar Awaludin Iqbal.
Sementara terkait realisasi pengadaan beras dalam negeri sepanjang tahun 2021 menurut Awaludin Iqbal total mencapai 1.003.088 ton. “Jumlah ini merupakan total dari semua wilayah kerja Perum BULOG di Indonesia,” tegas Awaludin Iqbal.
Baca Juga: Piala Asia U-23, Timnas Indonesia Kalah dari Australia 0-1 Dilaga Kedua
Ditegaskan Awaludin Iqbal, keberhasilan yang dilakukan Bulog dalam melakukan penyerapan beras dalam negeri merupakan kerja keras Satuan Kerja Pengadaan (Satker ADA) Perum BULOG dan komitmen Mitra Kerja yang tidak henti-hentinya menyerap beras di tingkat petani.
“Sejak awal tahun 2021 hingga per hari ini beras dalam negeri sudah terserap sebanyak 177 ribu ton setara beras oleh Satker ADA dan penyerapan yang dilakukan oleh Mitra Kerja Binaan (Koperasi dan Non Koperasi) sebanyak 826 ribu ton”, ujar Awaludin Iqbal. (heriyanto)***
