Kabupaten Bandung Ditetapkan Pilot Project Utama Pusat Bisnis dan Edukasi Kopi di Indonesia

- 10 Februari 2022, 00:00 WIB
Peserta kegiatan ‘West Java Coffee Trip’  dapat pengetahuan tentang kopi di kegiatan yang berlangsung  di kawasan pegunungan Wayang, Kamojang Paseh Kab. Bandung. Kabupaten Bandung ditunjuk  jadi pilot project pusat bisnis dan edukasi kopi.
Peserta kegiatan ‘West Java Coffee Trip’ dapat pengetahuan tentang kopi di kegiatan yang berlangsung di kawasan pegunungan Wayang, Kamojang Paseh Kab. Bandung. Kabupaten Bandung ditunjuk jadi pilot project pusat bisnis dan edukasi kopi. /Portal Bandung Timur/Redya Aqmarina/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kabupaten Bandung ditetapkan sebagai pilot project utama pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia. Pada 2022 ini, dalam proses persiapan lelang, setelah detail engineering design (DED) dibuat.  

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung DR. Ir. H. A Tisna Umaran, M.P., mengatakan, penetapan itu dilakukan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian RI sejak 2019 lalu.  "Pelaksanaan pembangunan pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia tersebut melalui anggaran APBN senilai Rp 117 miliar," kata Tisna Umaran kepada Portal Bandung Timur di Soreang, Rabu 9 Februari 2022.

Namun pada tahap awal 2022 ini, imbuhnya, pemerintah pusat akan menggulirkan anggaran Rp50 miliar dan selanjutnya secara bertahap pada 2023 mendatang. Lokasi pembangunan pusat bisnis kopi dan edukasi kopi Indonesia itu pada lahan seluas 4,5 hektare dari luas lahan 5 hektare yang sudah dibebaskan dari masyarakat di kawasan Solokanjeruk Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Jabar Terus Meningkat, Depok Juaranya

"Pada lahan seluas itu, selain dibangun gudang kopi, tempat pengolahan kopi jenis kopi robusta maupun arabika, lantai penjemuran kopi, juga terdapat tempat edukasi berkaitan dengan pengolahan kopi," kata Tisna Umaran.

Pengadaan mesin kopinya berencana dari Turki, berikut pemasarannya ke negara-negara lain yang menjadi pasar kopi internasional. Adanya rencana pembangunan pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia itu, pemerintah paham betul tingkat kemiskinan dan pengangguran di kalangan para petani.

"Termasuk banyak di antara warga yang belum melek informasi di kalangan petani. Untuk itu, pemerintah melalui presiden dan Kementerian Pertanian berencana untuk membangun koorporasi petani kopi," ungkap Tisna Umaran.

Dikatakannya, dengan adanya koorporasi itu kepemilikan saham, modal, kemudian pelakunya adalah para petani. "Jadi para petani itu bukan hanya menanam kopi saja, tetapi mereka dilibatkan dalam bisnis kopi," katanya.

Baca Juga: Laksanakan Inmendagri tentan PPKM, Polda Jabar Akan Lakukan Ini

Tisna Umaran mengatakan, Kabupaten Bandung ditunjuk sebagai salah satu kawasan koorporasi kopi oleh Kementerian Pertanian, setelah sebelumnya melewati proses seleksi dari 360 koorporasi yang ada di Indonesia.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x