Kabupaten Bandung Ditetapkan Pilot Project Utama Pusat Bisnis dan Edukasi Kopi di Indonesia

- 10 Februari 2022, 00:00 WIB
Peserta kegiatan ‘West Java Coffee Trip’  dapat pengetahuan tentang kopi di kegiatan yang berlangsung  di kawasan pegunungan Wayang, Kamojang Paseh Kab. Bandung. Kabupaten Bandung ditunjuk  jadi pilot project pusat bisnis dan edukasi kopi.
Peserta kegiatan ‘West Java Coffee Trip’ dapat pengetahuan tentang kopi di kegiatan yang berlangsung di kawasan pegunungan Wayang, Kamojang Paseh Kab. Bandung. Kabupaten Bandung ditunjuk jadi pilot project pusat bisnis dan edukasi kopi. /Portal Bandung Timur/Redya Aqmarina/

"Dari sekian banyak koorporasi itu, tiga koorporasi yang dituntujuk dan dinilai ideal menjadi pusat bisnis dan edukasi kopi Indonesia adalah Kabupaten Bandung. Sedangkan koorporasi padi di Demak dan korporasi produk ikan di Cilacap," katanya.

Menurutnya, masing-masing koorporasi itu berlomba dengan menyesuaikan kecocokan budaya Indonesia, berkaitan dengan pilot project pusat bisnis dan edukasi kopi, padi maupun ikan laut.

"Kita harus bisa mencontoh hal baik yang dilakukan negara lain, pemerintah maupun dunia usaha itu sama-sama mendukung dalam pengembangan koorporasi tersebut. Karena selama ini, kebiasaan petani itu menjual hasil pertaniannya kepada bandar," ungkapnya.

Baca Juga: Alhamdulillah, Setelah Diizinkan Pemasok Minyak Goren Curah Mau Menjual ke Masyarakat

Persoalan lainnya, kata dia, petani  juga terjerat bank emok karena kesulitan petani memperoleh penghasilan. Bahkan produk pertanian dengan harga yang rendah karena tak dipelihara dan tak dipupuk, selain kondisi tanah yang tak dibersihkan.

"Kita mengamati di luar negeri, pertanian kopi seperti di Vietnam, Brasil bisa menghasikan 3 ton per hektare. Sedangkan di kita hanya 0,6 ton sampai 0,8 ton per hektare. Rendahnya produksi kopi itu karena tak dipelihara dan tak dipupuk, dan kondisi tanah pun tak dibersihkan," ujar Tisna Umaran.

Ia berharap dengan adanya koorporasi itu, bahwa petani itu bagian dari pelaku bisnis. Makanya, petani dilibatkan langsung untuk memiliki kemampuan dalam bisnis kopi, setelah melewati proses edukasi terkait dengan pengembangan kopi. "Di koorporasi itu, petani dan pedagang sama-sama dihimpun," katanya.

Baca Juga: Galang Dana Kemanusiaan di Tengah Pandemi, PMI Cianjur Masih Bisa Peroleh Ratusan Juta

Tisna Umaran menegaskan, dengan adanya koorporasi kopi ini, dengan pemasaran ekspor. "Masuk ke bisnis kopi internasional. Sehingga pihak perusahaan yang mengelola koorporasi itu, bisa menjalin kerjasama dalam pemasaran kopi. Pemasaran kopinya tak menjual di dalam negeri, hal itu untuk menghindari persaingan dengan petani lokal. Pemasaran kopinya ke luar negeri atau ekspor," katanya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, bahwa Menteri Pertanian saat berkunjung ke Pasirjambu Kabupaten Bandung saat melaksanakan penanaman pohon kopi serentak sudah menegaskan, Kabupaten Bandung sebagai pusat kopi Indonesia.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x