KOPI, Luncurkan Inkubator Bisnis di Kabupaten Bandung Implementasi UU Cipta Kerja

- 5 Februari 2021, 20:31 WIB
Pengurus Koperasi Organisasi Pemuda Indonesia  saat peluncuran Inkubator Bisnis.
Pengurus Koperasi Organisasi Pemuda Indonesia saat peluncuran Inkubator Bisnis. /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kondisi pandemi Covid-19 berkepanjangan dijadikan Koperasi Organisasi Pemuda Indonesia (KOPI) sebagai tantangan untuk dihadapi, bukan merupakan halangan. Demikian pula untuk menjawab Undang-undang Cipta Kerja.

“Tantangan yang  dihadapi saat ini sebagai sebuah bangsa hadir beragam seiring dengan kemajuan zaman dewasa ini. Dinamika perkembangan tersebut hanya dapat dihadapi dengan mantap tidak saja dengan bekal kepercayaan diri, kecermatan dan skil spesialis, melainkan juga menuntut adanya ikhtiar keswadayaan dan semangat kohesifitas,” ujar Ketua Koperasi Organisasi Pemuda Indonesia (KOPI) H. Ervan Taufiq, Jumat 5 Februari 2021.

Menurut Ervan Taufiq, lahirnya Koperasi Organisasi Pemuda Indonesia atau KOPI ini beranjak dari kesadaran pentingnya sinergi dan kolaborasi di tengah tantangan bonus demografi bangsa Indonesia, yang di waktu bersamaan, juga masih menghadapi ujian berupa pandemi Covid-19 sebagaimana dialami belahan dunia lainnya dengan berbagai dampak ikutannya. 

Ervan Taufiq juga mengungkapkan tentang Muktamar Pemuda Islam ke-I  yang mengusung tema "Meneguhkan Spirit Kebangkitan Ekonomi Umat" digelar di Jakarta pada 4 April 2019 silam, merupakan momentum cikal bakal lahirnya Koperasi Organisasi Pemuda Indonesia ini.

"Kehadiran KOPI ini menjadi sejarah penting sebagai ikhtiar bersama pemuda Islam untuk meneguhkan kebangkitan ekonomi umat sekaligus menjadi langkah konkrit dari sebuah gagasan pemuda Indonesia yang siap menyambut bonus demografi serta memberi kontribusi untuk kemajuan ekonomi bangsa kini, esok dan masa mendatang," tuturnya. 

Dikatakannya, inkubator bisnis pemuda ini sebagai salah satu program KOPI dalam memberikan dukungan bisnis dalam rangka melakukan akselerasi pengembangan usaha dengan menyediakan berbagai sumber daya dan layanan yang diperlukan kepada para anggota. 

"Program inkubasi ini tidak saja memberikan pendampingan teknis, melainkan juga dapat menjadi pusat praktik dalam pengelolaan bisnis budidaya pertanian dan peternakan dengan adanya unit usaha pepaya california, wisma inkubator dan unit usaha peternakan ayam petelur, ayam pedaging, kebun mangga, franchising makanan cepat saji, babershop  dan lain sebagainya," jelasnya. 

Menurut Ervan Taufiq, dengan berbagai keberagaman potensi, sumber daya dan kapasitas dalam sistem keanggotaan koperasi, hal ini menjadi modal penting menjalin sinergi dan memantapkan kolaborasi untuk bertumbuh positif dalam kebersamaan. 

"Dengan demikian, potensi spesialis sumber daya dapat lebih luas dikembangkan menjadi sebuah kekuatan generalis," katanya. 

Ia mengatakan, momentum ini juga beriringan dengan kehadiran UU Cipta Kerja yang secara langsung berdampaj terhadap generasi muda. "Beberapa kemudahan mulai nampak seperti  pendirian usaha bagi usaha mikro dan kecil, mendapatkan pinjaman dan bantuan pemerintah melalui dana hibah, access to market (goverment provide) dan keringanan perpajakan selama 2 tahun," ujarnya. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x