Jelang Ramadan, Kebutuhan Pokok di Kabupaten Bandung Terus di Pantau

- 14 Maret 2022, 07:00 WIB
Pedagang daging sapi di Pasar Stasiun Majalaya Kabupaten Bandung. Harga daging sapi masih tinggi dan dikhawatirkan pada Ramadhan kembali melonjak.
Pedagang daging sapi di Pasar Stasiun Majalaya Kabupaten Bandung. Harga daging sapi masih tinggi dan dikhawatirkan pada Ramadhan kembali melonjak. /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian terus melakukan pemantauan harga-harga sejumlah kebutuhan pokok di sejumlah pasar wilayah Kabupaten Bandung. Pemantauan dilakukan dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga dan pasokan barang kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadhan

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung Dicky Anugrah berharap jelang bulan suci Ramadan yang diperkirakan jatuh pada awal April 2022 mendatang, semua kebutuhan pokok masyarakat di Kabupaten Bandung bisa terpenuhi.  "Tidak terjadi kelangkaan dan stabilitas harga sesuai dengan HET (harga eceran tertinggi)," ucapnya kepada wartawan usai penutupan festival sarung Majalaya Kabupaten Bandung, Senin 14 Maret 2022 saat kepada Portal Bandun Timur.

Ada permasalahan saat ini yang terjadi secara nasional, dikatakan Dicky, yaitu tentang minyak goreng. Terjadi kelangkaan minyak goreng ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan mengeluarkan Peraturan No 6 tahun 2022 tentang HET.

Baca Juga: Lagi, Bruno Cantanhede Membuat Persib Bandung Sementara Unggul

"Yang mana pemerintah sudah menetapkan harga minyak goreng curah Rp 11.500 per liter dan minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter dan untuk kemasan minyak goreng premium Rp 14.000 per liter. Kita berupaya supaya distribusi tetap stabil dan cepat didapat masyarakat," tuturnya

Untuk itu, kata Dicky, Bupati Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian melaksanakan operasi pasar murah minyak goreng di beberapa wilayah di Kabupaten Bandung.

"Contohnya kita menjual atau melaksanakan operasi pasar murah minyak goreng ke pasar-pasar tradisional dengan harga Rp 10.500 per liter kepada para pedagang. Tapi pedagang harus menjual kepada masyarakat sesuai HET yaitu Rp 11.500/liter," katanya.

Baca Juga: Meski Telah Damai, Proses Hukum Kasus Moge Penabrak Bocah Kembar, Jalan Terus

Terakhir, kata dia, Bupati Bandung melaksanakan operasi pasar di seluruh kecamatan di Kabupaten Bandung. "Itu sebanyak 60.000 liter dan memang tidak sesuai dengan jumlah penduduk dan nanti kita berupaya untuk kerjasama dwngan Bulog dan Kementerian Perdagangan supaya melakukan operasi pasar murah minyak goreng lanjutan," tuturnya.

Namun untuk komoditi cabe, bawang dan lainnya stabil, karena sumbernya cukup banyak di Kabupaten Bandung. Berbeda dengan kedelai, kata dia, berasal dari impor luar negeri, sehingga sempat terjadi lonjakan harga dan terjadi kelangkaan selama dua bulan lalu.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x