Minyak Goreng Premium Membludak, Giliran Minyak Goreng Curah Kini Langka di Bandung Raya

- 21 Maret 2022, 21:44 WIB
Warga Kota Cimahi sudah sejak pagi mengantri untuk membeli  minyak goreng curah bersubsidi, warga mengantri menunggu kedatangan mobil tangki minyak yang belum kunjung datang.
Warga Kota Cimahi sudah sejak pagi mengantri untuk membeli minyak goreng curah bersubsidi, warga mengantri menunggu kedatangan mobil tangki minyak yang belum kunjung datang. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Hampir sepekan terakhir minyak goreng curah di pasar tradisional maupun pedagang grosir di Koto Bandung dan Kota Cimahi langka. Lambat pengiriman dari pihak distributor paska pencabutan subsidi minyak premium dan ketetapan harga eceran tertinggi (HET) ditenggarai menjadi penyebab.

“Sudah sejak Jumat kami datang ke grosir dan pedagang besar di Pasar Antri tidak ada karena belum mendapat pengiriman. Bahkan hari kemarin (Minggu, 20 Maret 2022), saat ada pengiriman di grosir Jalan Pojok, masyarakat sampai mengantri panjang hanya mendapatkan 5 kilogram seharga Rp70 ribu atau Rp14.000 perkilogramnya,” ujar Tantri salah seorang pedagang masakan, Senin 21 Maret 2022.

Dikatakan Tantri, dirinya dan suaminya serta anaknya terpaksa berpencar untuk membeli minyak goreng curah disejumlah pasar tradisional Kota Cimahi dan bahkan sampai ke Batujajar dan Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Hal tersebut dilakukan dirinya karena ada informasi pihak pemerintah sejak Sabtu 19 Maret 2022 mulai mendistribusikan minyak curah bersubsidi yang harganya lebih murah dari minyak goreng kemasan.

Baca Juga: Aduh, SK Pelantikan Wali Kota Bandung Belum Kunjung Terbit Masa Pengajuan Wakil Wali Kota Tlah Berakhir

“Ya terpaksa harus mengantri dan mencari minyak goreng yang lebih murah karena untuk keperluan usaha jualan masakan. Kalau harus menggunakan minyak kemasan seperti sebelum naik, rasanya tidak mungkin bisa berjualan,” ujar Tantri.

Selain di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat, kelangkaan minyak goreng curah juga terjadi di Kota Bandung. “Tepatnya saat ditetapkan harga minyak kembali ke semula, subsidi dicabut langsung banyak yang membeli minyak goreng eceran atau minyak goreng curah,” ujar Saefudin, pedangan di Pasar Cicaheum Bandung.

Dikatakan Saepudin, mereka yang membeli minyak goreng curah umumnya pedagang. “Yang membeli kebanyakan sudah langganan, pedagang warung nasi atau pasakan, juga penjual gorengan, jadinya mereka membeli dalam jumlah banyak hingga stok cepat habis,” terang Sapudin.

Baca Juga: Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Di Kota Bandung Dapat Bantuan Dana Pelunasan Mencapai Total Rp 2 Milyar

Menurut Saepudin, kelangkaan minyak goreng eceran bukan hanya di Pasar Cicaheum Bandung saja, tapi juga sejumlah pasar tradisional lainnya di Kota Bandung. “Di Kosambi, di Ancol, Palasari, Ujungberung dan pasar lainnya di Kota Bandung dan bahkan di Cimahi dan Kabupaten Bandung serta Sumedang pasti sama saja stok minyak goreng curah berkurang dan bahkan langka, karena distributornya sama,” terang Saepudin.

Untuk penjualan menurut Saepudin, sesuai dengan instruksi atau aturan pemerintah, harga dipatok Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilogram. “Untuk pemelian juga dibatasi 25 kilogram untuk pedagang dan 5 kilogram untuk warga biasa,” terang Saepudin.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x