OJK Akui Literasi Keuangan Masyarakat Masih Rendah, Ini Solusi Terbaiknya

- 23 Januari 2024, 08:28 WIB
Ilustrasi literasi keuangan masyarakat di Indonesia masih rendah sehingga banyak warga terjerat masalah keuangan
Ilustrasi literasi keuangan masyarakat di Indonesia masih rendah sehingga banyak warga terjerat masalah keuangan /

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi tak menampik jika banyak sekali permasalahan keuangan saat ini karena kurangnya literasi keuangan.

"Banyak sekali problem di hari ini adalah karena lack of financial literacy. Adik-adik banyak baca kasus-kasus ya, banyak hal yang terjadi sekitar kita karena orang tidak paham tentang literasi keuangan,” kata Friderica, Selasa 23 Januari 2024.

Baca Juga: Tertibkan Parkir Liar di Kawasan Jalan Saparua, Dishub Kota Bandung Pasang Tali Tambang

Oleh karena itu, Friderica menegaskan bahwa belajar tentang literasi keuangan adalah sebuah keharusan karena hal ini akan
sangat membantu menyiapkan masa depan dan membuat terhindar dari berbagai jebakan-jebakan yang berbahaya.

Menurut dia, setiap pelajar terutama para mahasiswa yang mengambil jurusan ekonomi sudah pasti mengerti tentang pengelolaan bisnis hingga jasa keuangan.

Baca Juga: Round Up Penataan Kawasan Monju, Pemkot Bandung Hanya Akomodir 1.508 PKL

"Namun, apabila ada seorang pelajar yang mengambil, misalnya jurusan teknik, maka seharusnya juga dibekali dengan pengetahuan tentang literasi dan inklusi keuangan," katanya.

Dengan begitu, setiap pelajar yang nantinya akan memasuki dunia kerja dapat berkarir dengan gaji tinggi karena mampu mengelola keuangan dengan baik dan tidak terjerumus ke dalam utang, sehingga hidup semakin sejahtera.

Baca Juga: Sholat Muslim yang Khusyu dan Benar Akan Menghidarkan dari Perbuatan Keji dan Munkar

Karena melihat berbagai problem terkait literasi dan inklusi keuangan, OJK menyediakan banyak program untuk para pemuda hingga kaum difabel agar mereka memperoleh kesejahteraan finansial.

"Salah satunya ialah memasukkan pembahasan tentang literasi dan inklusi keuangan ke bahan ajar di sejumlah kampus," katanya.

Baca Juga: Gunung Api Lewotobi Laki laki Masih Batuk

Frederika menuturkan, jika di kampus ekonomi itu kan ada teori portofolio dan analisis investasi, Kemudian kalau di SMA kita sudah mengajarkan literasi keuangan ini, hanya memang belum menjadi mata pelajaran sendiri.

"Tapi alhamdulillah sudah masuk. (Tempo hari) saya juga ketemu dengan Pak Nadiem ya, Pak Mendikbud (Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) juga menyampaikan ini sangat penting untuk literasi keuangan buat anak-anak muda,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Indonesia Banking School (IBS) Kusumaningtuti S Soetiono mengapresiasi berbagai upaya OJK untuk senantiasa mengedukasi dan meningkatkan literasi keuangan kelompok pelajar.

Baca Juga: BP Rebana - IKA UNPAD Dukung Pengembangan Kawasan Metropolitan Rebana Jabar

Melalui kegiatan edukasi yang diadakan di IBS, dia turut mengharapkan para generasi muda bisa memahami produk dan jasa keuangan, serta waspada terhadap investasi ilegal, pinjaman online ilegal, dan judi online yang dapat menimbulkan kerugian.***

Editor: Dharmasurya Denni

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah