Sholat Muslim yang Khusyu dan Benar Akan Menghidarkan dari Perbuatan Keji dan Munkar

- 23 Januari 2024, 05:13 WIB
Mengerjakan sholat dengan khusyu dan sempurna dapat menjauhkan dari perbuatan keji dan munkar.
Mengerjakan sholat dengan khusyu dan sempurna dapat menjauhkan dari perbuatan keji dan munkar. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam surah Al Ankabut ayat ke 45; Utlu ma uhiya ilaika minal-kitabi wa aqimis-shalah, innash-shalata tan-ha ‘anil-fahsya’I wal-mungkar, waladzikrullahi akbar, wallahu ya’lamu ma tashna’un. Yang artinya; “Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

“Dalam sejumlah tafsir disampaikan, bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan Nabi Muhammad Shalallahu allaihi wassalam untuk senantiasa membaca dan memahami Al Qur'an yang telah diturunkan kepadanya. Tiada lain untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena dengan memahami pesan-pesan Al Qur'an, ia dapat memperbaiki dan membina dirinya sesuai dengan tuntutan Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” terang Ustad Didi Saefulloh seorang pemuka agama di palasari kecamatan Cibiru Kota Bandung.

Namun menurut Ustad Didi Saefulloh, firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala tersebut bukan hanya untuk Nabi Muhammad Shalallahu allaihi wassalam seorang, tetapi juga ditujukan kepada seluruh kaum Muslimin. “Penghayatan terhadap kalam Illahi yang terus dibaca akan mempengaruhi sikap, tingkah laku, dan budi pekerti orang yang membacanya,” kata Ustad Didi Saefulloh.

Baca Juga: Doa Nabi Ibrahim AS Kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala

Setelah memerintahkan membaca, mempelajari, dan melaksanakan ajaran-ajaran Al Qur'an, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memerintahkan agar kaum Muslimin mengerjakan sholat fardhu atau wajib, yaitu sholat lima waktu. Hendaklah sholat dikerjakan sesuai rukun dan syaratnya, serta penuh kekhusyukan.

“Sangat dianjurkan mengerjakan sholat itu lengkap dengan sunah-sunahnya. Jika dikerjakan dengan sempurna, maka sholat dapat mencegah dan menghalangi orang yang mengerjakannya dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar,” kata Ustad Didi Saefulloh.

Mengerjakan sholat adalah sebagai perwujudan dari keyakinan yang telah tertanam di dalam hati orang yang mengerjakannya. Sholat juga menjadi bukti bahwa ia meyakini bahwa dirinya sangat tergantung kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Oleh karena itu, ia berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya, sesuai bacaan surat Al-Fatihah dalam salat, "Tunjukkanlah kepada kami (wahai Allah) jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan jalan yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat."  Doa itu selalu diingatnya, sehingga ia tidak berkeinginan sedikit pun untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan yang keji dan mungkar.

Baca Juga: Jarak Allah dengan UmatNya Sangatlah Dekat, Bila Kita Selalu Berdoa

“Beberapa ulama tafsir berpendapat bahwa yang memelihara orang yang mengerjakan sholat dari perbuatan keji dan mungkar itu ialah sholat itu sendiri. Menurut mereka, ssholat itu memelihara seseorang selama orang itu memelihara sholatnya, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala; “Peliharalah semua sholat dan sholat wustha. Dan laksanakanlah (sholat) karena Allah dengan khusyuk.”

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x