Pejuang Rupiah di Pasar dan Terminal di Banjaran

- 28 Mei 2021, 08:37 WIB
Terminal Banjaran di Jalan Raya Banjaran, Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung sejak dulu bukan hanya jadi pusat keramaian dan aktivitas masyarakatnya saja tetapi juga dijadikan tempat ribuan warganya bergantung untuk mencari nafkah.
Terminal Banjaran di Jalan Raya Banjaran, Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung sejak dulu bukan hanya jadi pusat keramaian dan aktivitas masyarakatnya saja tetapi juga dijadikan tempat ribuan warganya bergantung untuk mencari nafkah. /Foto : Istimewa

Tak jauh berbeda dengan kehidupan di Terminal Banjaran. Mulai dari sopir angkot, kondektur, tukang ojek, pedagang asongan, anak jalanan hingga pengamen yang menambah suasana ramai di tempat itu. Mereka adalah pejuang rupiah yang menggantungkan hidupnya di terminal.

Berderet warna-warni angkot berbagai jurusan tujuan menghabiskan setengah jalan yang tak jarang menimbulkan kemacetan. Mulai dari Banjaran-Tegalega, Banjaran-Soreang, hingga Banjaran-Gamblok.

Pedagang berjualan tidak hanya di dalam Pasar Banjaran tetapi juga menggelar dagangannya di dalam lahan Terminal Banjaran.
Pedagang berjualan tidak hanya di dalam Pasar Banjaran tetapi juga menggelar dagangannya di dalam lahan Terminal Banjaran. Foto : Istimewa
Mang Ade (48) sebagai sopir angkot Banjaran-Tegalega menceritakan sedikit pengalamannya mencari nafkah. “Saya sudah belasan tahun jadi sopir angkot, narik dari pagi hingga malam, hasil pendapatan hanya bisa untuk makan sehari-hari. Kadang jika sepi bahkan untuk setoran ke pemilik angkot saja susah,” papar Mang Ade.

Apalagi sekarang, menurut Mang Ade  penumpang angkot semakin sedikit, paling yang pulang-pergi berbelanja di pasar Banjaran saja. “Tapi walaupun sedikit kalau di jalani insyaallah ada hasil dan itu sudah alhamdulillah,” imbuh Mang Ade.

Kagum rasanya melihat secara lebih dekat dan lebih dalam dengan orang-orang yang mencari nafkah di Pasar dan Terminal Banjaran. Banyak hikmah yang didapatkan. Bekerja di tempat keras mengajarkan bahwa seminimal apapun hasilnya tetap harus diusahakan.

Tidak mudah untuk mendapat penghasilan yang ideal, perlu usaha dan kerja keras namun dengan bersyukur maka seberat apapun perjuangan akan terasa lebih ringan. Dari Pasar dan Terminal Banjaran, kami belajar arti kehidupan (ahyani nurrahmi hakim)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah