Selain waktu dan relasi, Bunda Lia dipandang cukup aktif berkegiatan di sekitar wilayah tempat tinggalnya, sehingga wajar jika kiprahnya selama ini lebih banyak dikenal warga Bandung dan sekitarnya.
Usaha keras Bunda Lia, mampu membuat dirinya bertahan hidup selama ini. Berbagai benturan keadaan secara ekonomi maupun sosial, tegar ia hadapi berbekal kemampuan skill kriya dan UKM.
"Terutama pada masa Pandemi Covid-19, saat banyak pihak lain terpuruk, dunia kriya daur ulang sampah justru malah mendapat peluang. Karena aktivitasnya banyak dilakukan di rumah saja. Beberapa produk diantaranya dapat diciptakan, seperti masker kain batik dan tali tambahan pengikat masker, itu diproduksi besar-besaran saat pandemi. Artinya, omset terus naik pada masa krisis. Hasilnya cukup lumayan untuk menghadapi keadaan genting pandemi," ungkap Bunda Lia.
Dibalik pengalaman dan ungkapan tersebut, Bunda Lia berpesan bahwa beraktivitas atau keinginan berkreasi itu harus terus tumbuh dalam setiap diri seseorang kapan pun itu. Kita tidak akan pernah tahu pasti kapan peluang datang. Tugas manusia hanya berusaha. Pandemi Covid-19 menjadi derita bagi banyak orang, tetapi bagi orang-orang kreatif justru itu melahirkan peluang dan juga mendatangkan keuntungan. (Ari Prianto Teguh)***