Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung dalam kurun waktu 8 bulan, masih terus berlanjut mengakibatkan banyak pengusaha mengeluh serta melakukan efisiensi perampingan karyawan bahkan sebagian ada gulung tikar. Sampai detik ini bidang usaha yang masih ada denyut nadinya adalah sector UKM (usaha kecil dan mikro) salah satunya bidang kuliner.
Menurut Mas Broo yang kesehariannya berjualan di Jalan Margacinta, Cijaura Bandung, situasi usaha saat ini benar-benar sangat sulit. Selama 18 tahunan usaha bakso saat ini merupakan situasi di titik terbawah serta sulit ditebak.
Dalam kondisi ekonomi normal, sepi pembeli sudah biasa, satu-dua hari sepi, besoknya ramai lagi. Situasi saati ini bisa 5 hari bahkan sampai seminggu berturut-turut sepi. Susah diprediksi, justru pada waktu ada pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar/PSBB, mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Baca Juga: Ponsel Premium Tanpa Adaptor Pengisian Daya Dalam Kemasannya
Tapi semenjak dua bulan lalu, dimana daya beli masyarakat sudah berkurang. Banyak PHK, juga mempengaruhi daya beli, belum lagi gonjang-ganjing resesi ekonomi negara yang turut andil mempengaruhi kondisi sekarang yang terjadi.
Memasuki era digital, Mas Broo tidak kehilangan akal dengan memasarkan produknya agar dikenal dengan mendaftarkan usahanya pada Layanan Digital On-Demand agar memudahkan pembeli memesan lewat aplikasi seperti grabfood atau gofood, selain itu juga lewat aplikasi sosial media seperti instagram, facebook dan lain-lain, serta memasukan posisi lokasi jualanya di layanan Google Maps.
Baca Juga: Proses Pembuatan Aplikasi Yang Kita Gunakan Sehari-hari
Kekhasan bakso Mas Broo adalah Bakso Jeletot. Bakso ini merupakan bakso didalamnya ditaburi sambal perpaduan antara bakso besar dan bakso cincang, andalan lainnya adalah Bakso Beranak, bakso besar didalamnya terdapat baso kecil-kecil beserta telur puyuh. Hmm.. nyam, nyam Jadi ngiler yaaaaa….
Tetaplah bersyukur dan berikhtiar, yakinlah semua pasti akan ada hasilnya. (wino rivino)***
