Warga Palestina di Beri Waktu 24 Jam Untuk Keluar dari Gaza

14 Oktober 2023, 06:45 WIB
Rumah dan bangunan di Gaza hancur akibat serangan udara militer Israel. Pemerintah Israel perintahkan warga keluar dari Gaza dalam waktu 24 jam. /Reuters/Mohammed Salem/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Sejuta warga di utara Gaza diperintahkan mengosongkan kota dalam 24 jam sebelum militer Zionis Israel melakukan serangan darat. Peringatan militer Zionis Israel telah menimbulkan kepanikan warga sejak Jumat 13 Oktober 2023 dinihari waktu setempat.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric, perintah tersebut disampaikan pemerintah Israel kepada PBB, ketika militer Israel melancarkan serangan terhadap militan Hamas. “Perintah itu tidak mungkin tanpa konsekuensi kemanusiaan yang buruk,” kata Stephane Dujarric, sebagaimana dikutip dari situs berita Arab News, Sabtu 14 Oktober 2023.

Disampaikan Stephane Dujarric, PBB sedang berusaha mendapatkan kejelasan dari para pejabat Israel di tingkat politik paling senior. “Ini benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Stephane Dujarric.

Dikabarkan desas-desus panik tentang evakuasi mulai menyebar di Gaza utara, rumah bagi hampir separuh penduduk wilayah tersebut, pada Jumat dini hari. Presiden Palestina Mahmud Abbas pada hari Jumat memperingatkan bencana Nakba kedua yang dihadapi warga Palestina setelah perintah evakuasi.

Baca Juga: Alasan Hamas Lakukan Operation Al Aqsa Storm ke Israel

“Sepenuhnya menolak pemindahan rakyat kami dari Jalur Gaza. Karena itu sama saja dengan Nakba kedua bagi rakyat kami,” tegas Mahmud Abbas.

Nakba, atau bencana  mengacu pada peristiwa tahun 1948 saat Israel menyatakan berdirinya negara Israel. Sekitar 760.000 warga Palestina yang melarikan diri atau diusir dari rumah mereka dan kini dikuasai Zionis Israel.

Serangan darat di Gaza pada Sabtu 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 1.300 orang di Israel. Termasuk 247 tentara serta jumlah korban yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selama beberapa dekade.

Kemudian disambung dengan pemboman yang dilakukan peswat tempur Israel yang telah menewaskan lebih dari 1.530 orang di Gaza.

Baca Juga: Hamas Beri Israel Hadiah Puluhan Roket di 50 Tahun Peringatan Perang Lawan Mesir

Pemerintah Israel mengklaim dalam operasi yang dilakukan 1.500 militan Hamas terbunuh dan ratusan lainnya anggota Hamas. Sementara dari pihak Hamas mengatakan bahwa ribuan korban yang terbunuh dan terluka merupakan warga sipil masyarakat tinggal di Gaza yang dikuasai oleh Hamas dan penduduknya padat di sebidang tanah yang panjangnya hanya 40 kilometer (25 mil).

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah militan menyerbu wilayah selatan negara itu pada hari Sabtu dan membantai ratusan orang, termasuk pembunuhan anak-anak di rumah mereka dan remaja di sebuah festival musik.

Di tengah kesedihan dan tuntutan balas dendam di kalangan masyarakat Israel, pemerintah berada di bawah tekanan kuat untuk menggulingkan Hamas daripada terus mencoba memendamnya di Gaza.

Jumlah orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat serangan udara Israel melonjak 25 persen dalam sehari, mencapai 423.000 dari total populasi 2,3 juta jiwa, kata PBB pada Kamis. Sebagian besar berdesakan di sekolah-sekolah yang dikelola PBB.

Sebelumnya, militer Israel menghancurkan Jalur Gaza dengan serangan udara, bersiap menghadapi kemungkinan invasi darat dan mengatakan pengepungan penuh atas wilayah tersebut. Akibat invasi darat membuat warga Palestina sangat membutuhkan makanan, bahan bakar dan obat-obatan.***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler