Usai Rumah Sakit Al Ahli Al Arabi, Kini Giliran Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius Jadi Sasaran Rudal

20 Oktober 2023, 21:12 WIB
Petugas medis mencari korban di reruntuhan Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius di Kota Gaza yang diserang militer Israel sepanjang Kamis 19 Oktober 2023 malam. /Tangkapanlayar Youtube CRUX/

PORTAL BANDUNG TIMUR –  Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius di Kota Gaza menjadi sasaran amuk militer Israel pada sepanjang Kamis 19 Oktoner 2023 malam waktu setempat. Gereja tertua di Kota Gaza berada di kawasan bersejarah Kota Gaza yang digunakan pengungsi menjadi sasaran roket dan mortir pesawat tempur dan militer Israel.

Saksi mata sebagaimana diberitakan situs berita Arab News, mengatakan serangan itu tampaknya ditujukan pada sasaran yang dekat dengan tempat ibadah di mana banyak warga Gaza mengungsi ketika perang berkecamuk di daerah kantong Palestina. Lokasi Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius tidak jauh dari Rumah Sakit Al Alihi Al Arabi yang dibombandir militer Israel Selasa 17 Oktober 2023 baru lalu yang menewaskan 417 orang dan melukai lebih dari 300 orang pengungsi.

Kementerian dalam negeri yang dikuasai Hamas mengatakan beberapa pengungsi yang berlindung di kompleks Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius tewas dan terluka setelah serangan militer Israel sepanjang Kamis malam. “Sejumlah besar orang menjadi martir dan terluka di kompleks Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius di Kota Gaza,” kata kementerian dalam negeri.

Baca Juga: Militer Israel Kembali Bertindak Brutal, Serang Kamp Pengungsi di Selatan Betlehem Tewaskan 3 Anak Remaja

Dilaporkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bahwa jet tempurnya telah menyerang pusat komando dan kendali yang terlibat dalam peluncuran roket dan mortir ke arah Israel. “Akibat serangan IDF, dinding sebuah gereja di daerah tersebut rusak, kami mengetahui adanya laporan mengenai korban jiwa. Insiden ini sedang ditinjau,” ujar sumber dari IDF.

Saksi mata mengatakan serangan militer Israel telah merusak bagian depan Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius. Gempuran roket dan mortir  gereja enyebabkan bangunan di dekatnya runtuh, dan banyak orang yang terluka dievakuasi ke rumah sakit.

Patriarkat Ortodoks Yerusalem menyatakan kecaman paling keras atas serangan di kompleks Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius. “Menargetkan gereja-gereja dan lembaga-lembaganya, serta tempat perlindungan yang mereka sediakan untuk melindungi warga yang tidak bersalah, terutama anak-anak dan perempuan yang kehilangan rumah mereka akibat serangan udara Israel di wilayah pemukiman selama 13 hari terakhir, merupakan kejahatan perang yang tidak dapat diabaikan.” kata Patriarkat dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Alasan Hamas Lakukan Operation Al Aqsa Storm ke Israel

Seperti halnya saat terjadi serangan ke rumah sakit  Al Ahli Al Arabi yang terkena serangan udara mematikan pada hari Selasam pihak Israel maupun Hamas saling menyalahkan.  atas pembantaian berdarah tersebut. Namun asal muasal serangan maupun jumlah korban tewas tidak dapat diverifikasi secara independen.

Hamas menuduh Israel menyerang rumah sakit selama kampanye pemboman besar-besaran. Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 471 orang, meskipun jumlah tersebut masih diperdebatkan.

Militer Israel menyalahkan roket Jihad Islam yang salah sasaran – sebuah versi yang didukung oleh Amerika Serikat, yang komunitas intelijennya memperkirakan antara 100 dan 300 orang tewas. Menjelaskan kerusakan yang terjadi pada gereja, IDF menekankan bahwa “Hamas dengan sengaja menanamkan asetnya di wilayah sipil dan menggunakan penduduk Jalur Gaza sebagai tameng manusia.

Gaza dilanda rentetan tembakan Israel yang tiada henti sebagai pembalasan atas serangan militan Hamas pada 7 Oktober, yang menurut Israel menewaskan sedikitnya 1.400 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. Pemboman Israel sejak itu telah menewaskan sedikitnya 3.785 warga Palestina di Jalur Gaza, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut kementerian kesehatan Hamas.***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler