Mengerikan, Dalam 24 Jam Corona Merengut 4.500 Jiwa di India Semakin Banyak Mayat di Sungai Gangga

- 20 Mei 2021, 19:44 WIB
Ratusan mayat korban Covid-19 mengantri untuk dikremasi hingga masyarakat kembali ke kebiasaan mengubur mayat di tepi sungai atau membenamkan di aliran sungai Gangga.
Ratusan mayat korban Covid-19 mengantri untuk dikremasi hingga masyarakat kembali ke kebiasaan mengubur mayat di tepi sungai atau membenamkan di aliran sungai Gangga. /Tangkapan layar YouTube kanal @shadab

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kementerian Kesehatan India melaporkan selama Rabu 19 Mei 2021 tercatat 4.529 warganya meninggal akibat terpapar Covid-19. Kebiasaan lama masyarakat membenamkan mayat di tanah lumpur sungai Gangga dikhawatirkan peristiwa wabah flu hebat tahun 1918 dimana 1 juta mayat ditemukan dipinggiran aliran sungai Gangga kembali terulang.

Saat ini wabah Covid-19 tidak hanya terjadi di kota-kota besar India, tetapi sudah mulai menyebar ke perkampungan miskin di Uttar Pradesh, Bihar dan Gahmar. Dalam dua pekan terakhir dilaporkan hampir setiap hari 20 hingga 30 mayat dibawa ke pinggir sungai Gangga untuk dibenamkan di lumpur atau digeletakan begitu saja.

Tidak ada catatan resmi dari Pemerintah India tentang jumlah jenazah yang telah ditemukan selama dua minggu terakhir di bentangan Sungai Gangga yang mengalir melalui negara bagian pedesaan yang miskin di Uttar Pradesh dan Bihar. Sebagaimana dikutip dari TheGuardians, penduduk setempat dan jurnalis yang telah menghitung menyebutkan jumlahnya lebih dari 2.000 mayat mengapung dan terdampar dipinggiran sungai.

Baca Juga: Pemudik Pulang ke Jakarta, Dari 22.910 Pemudik yang  Jalani Rapid Test Antigen di Tol Japek 148 Positif

Petugas kepolisian setempat telah berjaga di sepanjang sungai untuk menghentikan penguburan dan pembuangan mayat ke sungai. Petugas berupaya mengangkat dan membersihkan sebagian besar mayat dari sungai, bahkan memasang jaring di seberang Sungai Gangga di perbatasan Uttar Pradesh dan Bihar.

Para pencar ikan dan tukang erahu di sekitar Narvaghat di Gahmar banyak yang masih terlihat mayat mengambang. Saat perjalanan ke hulu sungai mereka mengatakan setiap harinya lusinan lebih banyak lagi di dalam air dan di sepanjang tepi sungai, dalam berbagai kondisi pembusukan dan di makan  burung dan anjing liar.

Baca Juga: Bukti Pemerintah Lindungi Masyarakat Rentan, DKI Jakarta Jadi Pelopor Pelaksanaan Vaksinasi Tahap 3

Pemerintah Uttar Pradesh mengatakan sedang melakukan pengujian dari rumah ke rumah lebih dari 97.000 desa. "Kebijakan pelacakan, pengujian, lacak, dan pengobatan yang agresif telah mengurangi kasus hingga lebih dari 100.000 dalam beberapa hari terakhir, serta menambahkan 100.000 tempat tidur rumah sakit,”kata juru bicara pemerintah.

Bahkan untuk biaya pengurusan jenazah dan kremasi setiap keluarga korban diberi 5.000 rupee (1 rupee di kurskan rupian Rp196,94). Bagi sejumlah keluarga pemberian pemerintah tersebut menjadi penghinaan tambahan atas kematian anggota keluarga mereka, setelah mereka dilakukan pemeriksaan di rumah sakit tanpa dilakukan tes Covid dan disuruh pulang untuk kemudian korban dibiarkan mengalami deman dan sesak nafas sebelum dua hari kemudian meninggal. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah