Prancis Membara, Buntut Penembakan Seorang Remaja Keturunan Aljazair oleh Aparat Kepolisian

- 30 Juni 2023, 21:12 WIB
Bentrokan antara pihak keamanan Prancis dengan pendemo memasuki hari ke 3 disejumlah kota pasca kemarian Nahel remaja keturunan Maroko di Nantrere Selasa 27 Juni 2023.
Bentrokan antara pihak keamanan Prancis dengan pendemo memasuki hari ke 3 disejumlah kota pasca kemarian Nahel remaja keturunan Maroko di Nantrere Selasa 27 Juni 2023. /Tangkapanlayar YouTube Frace24/

Meskipun Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin, telah mengeluaran himbauan untuk tenang dan bersumpah bahwa ketertiban akan dipulihkan, tapi massa kian memanas.Akibat bentrokan di seluruh negeri, sedikitnya  249 polisi terluka dalam bentrokan dan 667 pendemo diamankan.

Aksi massa di Naterre Prancis untuk Nahel remaja keturunan Maroko memasuki hari ke tiga.
Aksi massa di Naterre Prancis untuk Nahel remaja keturunan Maroko memasuki hari ke tiga.
Penembakan yang terekam dalam video mengejutkan Prancis dan memicu ketegangan berkepanjangan antara polisi dan pemuda di proyek perumahan dan lingkungan kurang beruntung lainnya.

Keluarga remaja tersebut dan pengacara mereka tidak mengatakan bahwa penembakan polisi terkait dengan ras dan mereka tidak merilis nama belakangnya atau rincian tentang dia.

Tetap saja, aktivis antirasisme memperbarui keluhan mereka tentang perilaku polisi. “Kita harus lebih dari sekadar mengatakan bahwa segala sesuatunya perlu ditenangkan,”seru pimpinan kelompok kampanye SOS Racisme, Dominique Sopo.

Sementara petugas polisi yang dituduh menarik pelatuk pada hari Selasa telah di dakwa awal melakukan pembunuhan sukarela setelah jaksa Pascal Prache mengatakan penyelidikan awalnya membuatnya menyimpulkan "syarat penggunaan senjata secara legal tidak terpenuhi."

Pengacara petugas polisi yang melakukan penembakan, Laurent-Franck Lienard, di saluran TV Prancis BFMTV, mengatakan bahwa petugas itu menyesal dan hancur. Petugas melakukan apa yang menurutnya perlu pada saat itu.

"Dia tidak bangun di pagi hari untuk membunuh orang," kata Lienard tentang petugas yang namanya belum dirilis. “Dia benar-benar tidak ingin membunuh. Tapi sekarang dia harus membela diri, karena dialah yang ditahan dan tidur di penjara,” kata Laurent-Franck Lienard.***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x