Hingga Kini, Zionis Israel Belum Mampu Membuktikan Rumah Sakit Jadi Pusat Komando Hamas

- 16 November 2023, 21:47 WIB
Suasana penanganan pasien pasca penyerbuan tentara Zionis Israel ke Rumah Sakit Shifa di Gaza Kamis 16 November 2023.
Suasana penanganan pasien pasca penyerbuan tentara Zionis Israel ke Rumah Sakit Shifa di Gaza Kamis 16 November 2023. /Tangkapanlayar YouTube 4News/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Pasukan Zionis Israel sejauh ini belum dapat membuktikan kebenaran rumah sakit di Gaza tekah digunakan sebagai pusat komando militer oleh kelompok Hamas. Meski mendapat seruan negara-negara di dunia Zionis Israel tetap menjalankan aksinya dan terakhir pada Rabu 15 November dan Kamis 16 November 2023 melakukan serangan ke Rumah Sakit Shifa yang merupakan rumah sakit terbesar di Gaza.

Kantor media pemerintah di Gaza sebagaimana di lansir dari situs berita Arab News, Kamis 16 November 2023,  mengatakan pada Rabu 15 November, pasukan Zionis Israel sempat mundur dari dalam Rumah Sakit Shifa setelah menggerebeknya di pagi hari. Namun tetap mempertahankan pengepungannya.

Selain itu mereka juga mencegah pergerakan apa pun di dalam kompleks tersebut. Sementara tank dan kendaraan militer tentara Israel telah mengepung rumah sakit tersebut selama sepekan terakhir.

Baca Juga: Rumah Sakit Shifa Gaza Selama Dua Hari di Serbu Pasukan Zionis Israel

Pihak berwenang Israel berulang kali mengatakan rumah sakit tersebut digunakan sebagai pusat komando militer oleh kelompok Hamas. Tuduhan yang belum terbukti, dan dibantah keras oleh kelompok Hamas.

Sejauh ini menurut Kantor media pemerintah di Gaza, tentara Zionis Israel telah mentargetkan 52 pusat kesehatan dan 55 ambulans. Akibat aksinya menimbulkan 25 rumah sakit kehabisan layanan karena pemboman atau kekurangan bahan bakar dan pasokan medis.

Menurut angka terbaru dari otoritas Palestina, semenjak 7 Oktober, setidaknya 11.500 warga Palestina telah terbunuh. Jumlah tersebut termasuk lebih dari 7.800 perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 29.200 lainnya terluka.

Di samping itu ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat yang tiada henti dari Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung tersebut. Sementara, korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi.***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x