VIRAL, Pengakuan Ayman Lubbad Aktivis The Palestinian Centre for Human Rights di Tahan di Kamp Ofakim

- 22 Januari 2024, 18:12 WIB
Video yang sempat viral tentara Zionos Israel menangkap dan menahan warga Palestina pada 7 Desember 2023 lalu dan mendapat kecaman Palang Merah Internasional serta sejumlah negara.
Video yang sempat viral tentara Zionos Israel menangkap dan menahan warga Palestina pada 7 Desember 2023 lalu dan mendapat kecaman Palang Merah Internasional serta sejumlah negara. /Tangkapanlayar YouTube Alaraby TV/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Ayman Lubbad seorang aktivis The Palestinian Centre for Human Rights atau Pusat Hak Asasi Manusia Palestina memberikan pengakuan selama menjadi tahanan tentara Zionis Israel. Sejak ditangkap pada 7 Desember 2023 lalu dan dibebaskan tanpa syarat  Ayman Lubbad mengalami penyiksaan saat menjalani interogasi di kamp tentara Israel di Ofakim.

Kepada Guardian, Ayman Lubbad, aktivis hak asasi manusia yang berbasis di Gaza, mengaku selama ditahan ia dipindahkan ke berbagai lokasi dan terus menerus mengalami penganiayaan. Dirinya di tahan pada 7 Desember 2023 lalu ketika pasukan Israel memerintahkan evakuasi di lingkungan tempat tinggalnya.

“Tentara Israel memotret kami secara tidak pantas dan memaksa beberapa anak laki-laki yang ditahan untuk menari. Mereka membakar rumah keluarga Muqayd, Mahdi, Kahlot dan Sorour di depan kami saat kami sedang duduk di jalan,” cerita Ayman Lubbad, kepada Guardian, sebagaimana dikutip dari stus berita Arab News, Senin 22 Januari 2024.

Baca Juga: Membuka Tahun 2024 Tentara Zionis Israel Bunuh 207 Warga Palestina dan 338 Lainnya Terluka

Diceritakan Ayman Lubbad selama di tahan ia dipindahkan ke berbagai lokasi dan terus menerus mengalami penganiayaan. Dirinya di paksa berlutut selama berjam-jam, diinterogasi secara pura-pura, kedinginan, dan penyerangan fisik.

Pada hari pertama, Ayman Lubbad mengaku  diinterogasi dari tengah hari selama 10 jam. Lima hari setelah diperintahkan meninggalkan rumahnya, Ayman Lubbad dipindahkan lagi. Dia mengaku dipukul di bagian tulang rusuk saat beraktivitas dan sangat kesakitan hingga dia tidak bisa tidur selama dua malam.

Kemudian  Ayman Lubbad dibawa ke pantai dekat Zikim Kibbutz di utara Gaza. Kemudian di borgol dan di tutup matanya dan di angkut ke kamp tentara di Ofakim.

Di sana menurut Ayman Lubbad, warga Gaza ditahan di balik tempat perlindungan yang dikelilingi kawat berduri, dengan 500 hingga 700 orang diawasi oleh tentara Israel di dua pos penjagaan yang tinggi. Para pria harus berlutut dengan mata tertutup dari jam 5 pagi hingga tengah malam.

 Baca Juga: Menlu Retno Marsudi, Bendera dan Lagu Kebangsaan Israel di Larang di Indonesia

“Setiap upaya untuk mengubah posisi atau membuka penutup mata akan mengakibatkan hukuman, termasuk berdiri dengan tangan terangkat di atas kepala selama sekitar tiga jam dan pemukulan,” kata Ayman Lubbad.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x