Muslim Inggris Mengkonsumsi Kurma Palestina, Memboikot Kurma Israel

- 12 Maret 2024, 15:00 WIB
Iklan layanan kampaye boikot kurma dari perkebunan dan perusahaan asal Israel.
Iklan layanan kampaye boikot kurma dari perkebunan dan perusahaan asal Israel. /Tangkapanlayar YouTube TRT World/

Human Rights Watch telah mendokumentasikan eksploitasi pekerja Palestina di industri kurma Israel, termasuk anak-anak berusia 11 tahun yang terpapar pestisida berbahaya dan perempuan yang harus bekerja berjam-jam dalam kondisi yang keras.

Gerakan boikot mendapatkan momentumnya di Inggris selama bertahun-tahun, terutama dalam konteks perang brutal Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 30.000 orang sejak Oktober 2023.

Abbas, seorang desainer Irak yang tinggal di London, mengatakan kepada Arab News tentang prevalensi kurma Israel di Inggris.“Saya selalu berasumsi bahwa produk tersebut diproduksi di negara-negara Arab,” kata pria berusia 21 tahun itu, seraya menambahkan bahwa media sosial dalam beberapa bulan terakhir telah membantunya menyadari pentingnya memeriksa label.

Sementara itu, Joarder memperingatkan bahwa eksportir Israel menyembunyikan asal usul kurma untuk “dengan sengaja menyesatkan” konsumen.

Baca Juga: Liz Truss Jadi Perdana Menteri Inggris, Ridwan Kamil Sebut The Power Of Cendol Elizabeth

“Saya tetap membeli kurma dari satu perusahaan yang saya tahu yaitu Saudi. Dengan begitu, saya tidak akan membeli produk dari merek Israel secara tidak sengaja,” Soha, seorang Muslim Inggris berusia 52 tahun.

Hal serupa juga terjadi di Inggris untuk mendorong konsumsi kurma Palestina, yang terkena dampak buruk dari pertumbuhan industri kurma Israel.

Badan amal Islam Penny Appeal telah menjual kurma yang bersumber secara etis dari Jericho, yang membantu memberikan penghidupan penting bagi para petani Palestina.

“Kami tentunya memperhatikan bahwa konsumen Muslim jauh lebih berhati-hati dalam membeli kurma. Kami menerima telepon dan email setiap hari yang meminta kami membuktikan teman kencan kami adalah orang Palestina,” kata Ahmad Bostan dari Penny Appeal.

Zaytoun, sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Inggris yang mendukung petani Palestina, mengatakan bahwa menjamurnya kurma medjoul yang terjangkau di Inggris telah mendorong konsumen untuk membandingkan harga.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah