Kemenparekraf Gelar Terminal Volume 01

4 Desember 2020, 19:30 WIB
Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, Agustini Rahayu saat memberikan paparan pada Temu Para Admin Media Sosial (Terminal) Vol.01 yang digelar secara hybrid di Hotel Ambarrukmo, Yogyakarta. /Dok. Humas Kemenparekraf/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan Temu Para Admin Media Sosial (Terminal) Vol.01. Kegiatan yang digelar secara hybrid di Hotel Ambarrukmo, Yogyakarta menjadi ruang diskusi untuk membahas strategi pembuatan konten pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf), yang menarik di media sosial. 

Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, Agustini Rahayu menjelaskan, akegiatan dengan tema Ramalan dan Strategi Media Sosial, membahas strategi pembuatan konten pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf), serta meningkatkan pemahaman bermedia social. Juga cara mengemas konten informasi public,khususnya di sektor parekraf, yang menarik di media sosial. 

"Mengelola akun media sosial harus memiliki strategi tertentu agar pesan yang disampaikan mudah dipahami oleh masyarakat  dengan konten yang  menarik perhatian publik," ujar Agustini Rahayu, dalam rilisnya yang diterima Portal Bandung Timur, Jumat 4 Desember 2020.

Baca Juga: Terkait Dugaan Suap Proyek SPAM, KPK Tahan Mantan Anggota BPK

Baca Juga: DBD Masih Tinggi, Hingga Minggu ke-49 terjadi 95 ribu Kasus DBD di 34 Provinsi 

Dikatakan  Agustini Rahayu, salah satu strategi agar suatu konten dapat menjadi menarik oleh masyarakat,diperlukan kepekaan terhadap isu terkini. "Admin media sosial harus melek isu, karena agar tahu bagaimana skema media sosial terkini, sehingga baik pemerintahan yang memiliki akun media sosial atau instansi lainnya, dapat lebih maksimal menyampaikan program melalui saluran media sosialnya," jelas Agustini Rahayu.

Sementara Vice President Gojek, Bahari CK, mengatakan, akun media sosial yang dikelola oleh lembaga atau instansi pemerintah tidak melulu harus serius. Namun konten tersebut harus bisa dikemas menjadi fun, apaliagi terkait  pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga pesan yang disampaikan dapat dengan mudah diserap oleh masyarakat.

Selain itu, tidak membuat perencanaan di media sosial secara jangka panjang. “Sebab, tren hingga fitur media sosial akan terus berubah, user-nya saja juga berubah-ubah, algoritmanya pun begitu, kita tidak bisa mengontrol apa yang konsumen mau lihat, alangkah lebih baik jangan banyak planning di media sosial, karena media sosial terlalu cepat trennya,” ujar Bahari. 

Baca Juga: Ketebalan sedimentasi Lahar Semeru sudah sekitar 15 meter, Butuh Jalur Evakuasi

Baca Juga: Dua Kecamatan di Kota Prabumulih Terendam Luapan Sungai Lebung dan Keleker

Dijelaskan Bahari, agar konten media sosial dapat menarik perhatian masyarakat diperlukan karakter brand yang kuat. Selalu terkoneksi dengan audiens, mengikuti aturan main culture media sosial hingga membuat konten yang sedang ramai diperbincangkan masyarakat. 

“Kita harus tahu mau jadi brand seperti apa, nomor satu kita harus menjadi brand yang menarik dulu. Lalu untuk connect dengan audiens harus tahu dulu siapa audiens kita, misal mereka kalau liburan ke mana, konten seperti apa yang mereka suka. Admin-admin sosmed perlu mempelajari ini, dengan begini membuat konten menjadi mudah, kalau tidak tahu audiens seperti apa, Anda tidak akan tahu maunya mereka, enggak bakal tahu mau buat konten apa," pungkas Bahari.

Kegiatan Temu Para Admin Media Sosial (Terminal) Vol.01 dengan tema 'Ramalan dan Strategi Media Sosial', berlangsung secara hybrid di Hotel Ambarrukmo, Yogyakarta, Kamis 3 Desember 2020, diikuti perwakilan dari Sekolah Pariwisata, Badan Otorita Pariwisata, dan admin media sosial dari pemerintah daerah di 34 provinsi.(Iwan Rukwanda)***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: kemenparekraf.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler