PORTAL BANDUNG TIMUR – Sekolah adalah lembaga untuk para siswa pengajaran siswa/murid di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mengalami kemajuan melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Kementerian Perdagangan dalam hal ini melakukan penguatan pasar rakyat, baik fisik maupun nonfisik. Salah satu upaya penguatan nonfisik adalah melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di pasar rakyat, terutama perdagangan melalui program Sekolah Pasar.
Hal ini disampaikan Mentreri Perdagangan Agus Suparmanto, saat meninjau kegiatan Sekolah Pasar dan harga Barang Kebutuhan Pokok (Bapok) di Pasar Badung, Denpasar, Bali Kamis, 26 November 2020. Pada peninjauan ini, Agus didampingi Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra, beberapa Pejabat Eselon I Kemendag, serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Wayan Jatra.
Baca Juga: Pelatihan Budidaya Markisa Karang Taruna Daya Muda Desa Cikupa
Baca Juga: Jamur Tiram Sohib Kesulitan Penuhi Permintaan Pasar
Sekolah Pasar adalah salah satu upaya revitalisasi nonfisik dilakukan Kementerian Perdagangan sebagai media pembelajaran bagi pedagang bertujuan menambah pengetahuan serta kompetensi pedagang. Selain itu, sekolah pasar menjadi momen untuk para pedagang agar selalu menjaga protokol kesehatan di pasar rakyat.
Sementara itu, Dirjen Syailendra menyampaikan, Sekolah Pasar untuk pedagang pasar rakyat sudah dilaksanakan sejak 2017. Hingga 2020, program pasar rakyat telah diikuti 1.640 pedagang dari 29 pasar rakyat dan ditargetkan dapat diikuti 4.200 pedagang pada 2021.
Selain program Sekolah Pasar menyasar pedagang, Kemendag juga memberikan pelatihan kepada pengelola pasar. Pelatihan diberikan dengan tujuan agar pasar-pasar yang telah dibangun dapat dikelola dengan baik serta memberikan kenyamanan bagi pengunjung dan pedagang.
Baca Juga: Politik Uang dan Penyebaran Hoax Dilarang di Pilkades Sumedang